Eks Wakil Ketua LPSK, Satu-satunya Capim KPK Wanita
Lili Pintauli Siregar menjadi satu-satunya calon pimpinan (capim) KPK wanita yang lolos dari wawancara dan uji publik yang digelar Pansel Capim KPK.
Dalam uji publik dan wawancara, Lili berhasil menggunguli dua perempuan lainnya yakni Neneng Euis Fatimah dan Sri Handayani.
Neneng Euis Fatimah merupakan mantan Kepala Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang juga dosen.
Sementara Sri Handayani merupakan seorang Polwan dengan pangkat bintang satu atau Brigjen.
Jelang tes capim KPK, Polri melakukan mutasi pada Sri Handayani. Sri dimutasi dari posisi Wakapolda Kalimantan Barat menjadi Karo Watpers As Sdm Polri.
Sebagai gantinya, jabatan Wakapolda Kalbar diisi Brigjen Imam Sugianto. Gagalnya Sri berarti tidak ada lagi penerus Basaria Panjaitan.
Sementara itu, Lili yang berprofesi sebagai pengacara ini optimis bakal lolos dari uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
"Kita harus optimis dengan pilihan. Tidak boleh ada kata pesimis, pokoknya optimis. Tapi dengan optimis itu kita harus menunjukkan kemampuan intelektual, manajerial kan di situ," kata Lili.
Meski jadwal uji kelayakan atau fit and proper test di DPR masih belum jelas, Lili mengatakan dirinya tetap akan belajar untuk menghadapi tes uji kepatutan tersebut. Dia menyatakan apapun ceritanya, sebagai capim KPK, dirinya harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
"Persiapan diri itu belajar pasti. Karena apapun ceritanya kan kita harus mampu juga menjawab," ujarnya.
Lili yang pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ini sempat menyinggung soal kendala pendampingan saksi-saksi yang diperiksa oleh KPK saat dirinya menjalani wawancara bersama pansel. Dia mengatakan harus ada pembaruan MoU antara KPK dengan LPSK terkait perlindungan saksi.
"Langkah konkretnya MoU diperbaiki, karena kan semua bergerak atas nama aturan bukan personal," ujarnya.
Dia juga mengatakan akan melakukan perbaikan sistem terkait perlindungan pegawai KPK secara internal. Tujuannya agar mencegah teror terhadap pegawai KPK terulang.
Pansel Capim KPK sebelumnya telah menyerahkan 10 nama capim KPK ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kesepuluh nama itu nanti akan diserahkan ke DPR untuk dipilih menjadi lima nama komisioner KPK.
Berikut daftar lengkapnya:
1. Alexander Marwata, Komisioner KPK
2. Firli Bahuri, Anggota Polri
3. I Nyoman Wara, Auditor BPK
4. Johanis Tanak, Jaksa
5. Lili Pintauli Siregar, Advokat
6. Luthfi Jayadi Kurniawan, Dosen
7. Nawawi Pomolango, Hakim
8. Nurul Ghufron, Dosen
9. Roby Arya B, PNS Sekretariat Kabinet
10. Sigit Danang Joyo, PNS Kementerian Keuangan.