Eks Suami Jadi Duda Lagi, Wulan Guritno Gugat Cerai Suami Kedua
Tampil mesra di media sosial dan tak pernah diterpa isu miring, tiba-tiba artis Wulan Guritno dikabarkan menggugat cerai sang suami, Adilla Dimitri. Dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Wulan Guritno menggugat cerai Adilla Dimitri melalui sistem ecourt (online).
Gugatan cerai tersebut masuk dengan nomor perkara 916/Pdt.g/2021/PA.JS. Gugatan itu dilayangkan oleh pengacaranya, Ficky Fernando, S.H. Kuasa hukum Wulan Guritno mendaftarkan gugatan cerai itu pada Kamis 25 Februari 2021, yaitu dengan klasifikasi perkara cerai gugat.
Wulan Guritno sudah mendapatkan tanggal sidang perceraiannya dengan Adilla Dimitri. Sidang perdana perceraian itu digelar Kamis 18 Maret mendatang. Wulan Guritno belum mengklarifikasi kabar ini. Begitu juga dengan pengacaranya juga masih belum memberikan informasi lebih lanjut soal kabar itu.
Ini merupakan perceraian kedua bagi Wulan Guritno. Sebelumnya, ia bercerai dengan Attila Syach pada 2000, dua tahun setelah menikah. Wulan Guritno kala itu menikah di usia 17 tahun.
Attila Syach sudah Berstatus Duda Lagi
Attila Syach sendiri telah menyandang status duda untuk kedua kalinya. Ia digugat cerai istrinya, Bunga Sophia pada 6 Oktober 2020. Sidang pertama digelar 22 Oktober, dan berakhir pada 3 Desember 2020.
Menurut Abu Bakar J Lamatapo, kuasa hukum Bunga Sophia, perceraian ini akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Attila Syach disebut Abu Bakar tak bisa mengontrol emosinya di depan anak-anak. "Kalau marah tidak melihat tempatnya. Ada anak pun masih marah," ujarnya dikutip dari tayangan Selebrita7.com.
Namun, diakui pihak Bunga Sophia sang suami tak pernah melakukan kekerasan fisik. "Kekerasan fisik memang diakui tidak pernah ada, tapi potensi ke arah sana dibilang cukup banyak ancaman-ancaman itu," ungkap Abu Bakar.
Selain itu, kekerasan verbal acap kali dilontarkan Attila Syach pada sang istri. "Kekerasan verbal, dengan kata-kata kasar, menghina, merendahkan sebagai istri dan perempuan. Itu sering kali terjadi," pungkasnya.
Advertisement