Eks Pecatur Utut Adianto: Ganjar Maju Capres Lewat Partai Lain
Baliho bergambar Puan Maharani dipasang di sejumlah titik di Jawa Timur. Tanda menuju bursa Pilpres 2024. Sementara itu, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terjaring survei calon presiden (Capres) 2024 justru digempur habis-habisan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP justru "diusir" jika ingin maju Pilpres 20214. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Utut Adianto. Dia mempersilakan Ganjar Pranowo maju dari partai lain, jika hendak maju sebagai Capres untuk 2024 mendatang.
Menurut Utut Adianto, hal itu juga telah disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto akhir Mei lalu, dan ia tak mau mengulang pernyataan Bambang tersebut.
"Kalau itu, dengar pendapat Mas Pacul 25 Mei, hari Selasa. Kalau mau maju dipersilakan dari partai lain. Udah dijawab sama Mas Pacul. Nggak boleh ngulang lagi," kata mantan pecatur ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin 14 Juni 2021.
Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, pada 25 Mei lalu sempat menyinggung cerita mantan kader PDIP Rustriningsih yang pindah ke parpol lain saat ditanya soal Ganjar Pranowo. Rustriningsih pindah tak lama setelah Megawati Soekarnoputri menyebut kadernya itu srikandi.
"Tapi ketika itu kemudian Rustriningsih pindah ke parpol lain, ibu marah enggak?" Saya enggak tahu perasaan ibu, tetapi ada enggak ibu bilang statement marah? Enggak ada," kata Ganjar Pranowo kala itu.
Pernyataan Utut Adianto tersebut sekaligus merespons hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan, Ganjar masih berpeluang menang tanpa dukungan dari pemilih PDIP.
Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan survei tersebut ia keluarkan menyusul polemik di internal PDIP, terkait kemungkinan Ganjar Pranowo berpeluang tak diusung partainya tersebut.
"Ganjar Pranowo mendapat suara 35,3 persen, Prabowo Subianto 30,8 persen, dan Anies Baswedan 25,5 persen," ujar Saidiman dalam paparannya.
Advertisement