Eks Jubir, Febri Diansyah Pamit dari KPK
Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (Kabiro Humas KPK) Febri Diansyah mundur sebagai pegawai. Ia telah mengirimkan surat pengunduran diri ke Sekretaris Jenderal KPK pada 18 September 2020.
Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK, Yudi Purnomo Harahap tak merinci menganai alasan Febri Diansyah pamit.
"Untuk lebih lengkapnya bisa ditanyakan ke Mas Febri. Saya sedih Mas Febri menyatakan sikapnya mengundurkan diri dari KPK," kata Yudi, Kamis 24 September 2020.
Febri Diansyah pun mengakui bahwa dirinya telah pamit dari KPK. "Ya, dengan segala kecintaan saya pada KPK, saya pamit," ucapnya singkat.
Sebelum mundur, Febri Diansyah sempat merangkap sebagai juru bicara KPK menggantikan Johan Budi. Febri Diansyah bekerja di KPK setelah sekian lama berkecimpung di LSM antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW).
Profil
Febri Diansyah, S.H. lahir di Padang, Sumatra Barat, 8 Februari 1983. Pria 37 tahun ini adalah seorang aktivis anti-korupsi Indonesia. Ia menjabat sebagai Kabiro Humas KPK atau yang lebih dikenal sebagai Juru Bicara KPK sejak 6 Desember 2016.
Pria tamatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tahun 2007 ini sebelumnya aktif di LSM yang bergerak di bidang pemantauan pemberantasan korupsi, yaitu ICW. Ia ditempatkan dibagian program monitoring hukum dan peradilan, dengan tugas memantau jalannya proses peradilan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Febri Diansyah juga aktif menulis dibeberapa media nasional seperti Kompas dan lainnya. Dengan aktivitasnya di ICW dan tulisan-tulisannya yang tajam di media cetak serta pernyataan-pernyatannya dalam talk show di media elektronik, ia dipandang sebagai salah seorang tokoh muda anti korupsi di Indonesia.
Pada Februari 2012, Febri Diansyah dianugerahi penghargaan sebagai aktivis/pengamat politik paling berpengaruh pada tahun 2011. Penghargaan ini diberikan oleh lembaga riset politik Charta Politika Indonesia atas intensitas pernyataan Febri pada isu-isu korupsi, seperti kasus Wisma Atlet, Undang-undang KPK, pemberantasan korupsi, kasus cek pelawat, dan seleksi pimpinan KPK, yang dianggap tertinggi dibanding pengamat dan aktivis lain.
Pendidikan
Febri Diansyah menamatkan pendidikan pada jurusan IPA di SMA Negeri 4 Padang pada tahun 2000. Ia melanjutkan pendidikan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Semasa berkuliah, ia sempat aktif di Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas.
Merasa tak cocok dengan jurusan yang ia ambil tersebut, Febri Diansyah mendaftar kuliah pada jurusan Hukum di Fakultas Hukum UGM pada 2002.
Demi menamatkan kuliahnya, Febri Diansyah pun kembali ke kampung halaman. Di sana ia bekerja untuk mengumpulkan biaya melanjutkan kuliahnya di UGM. Sambil bekerja, Febri Diansyah menjalani perkuliahannya kembali di Universitas Andalas karena dia masih memiliki jadwal kuliah.
Saat kembali ke Universitas Andalas itu lah awal pertemuan Febri Diansyah dengan sang istri. Keduanya menikah pada 2008 silam.
Febri Diansyah dinyatakan lulus sebagai sarjana hukum UGM pada tahun 2007, setelah lulus ia memilih bergabung bersama ICW sebagai peneliti hukum dan merantau ke Jakarta.