Ekonomi Warga Seret, Machfud Arifin akan Sediakan Ruang Pelatihan
Bakal calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin bertekad kembali mengembalikan kesejahteraan warga Putat Jaya yang terdampak besar akibat kebijakan Pemerintah Kota Surabaya dalam penutupan Dolly. Hal itu disampaikan Machfud Arifin langsung dihadapan warga RW XI Putat Jaya, Surabaya, Sabtu 15 Agustus 2020.
Dalam kesempatan itu, Machfud Arifin secara langsung turun menyapa warga melakukan komunikasi mendengar keluh kesah warga sekitar. Warga yang hadir begitu antusias menyambut Machmud yang datang bersama perwakilan Partai Demokrat Mochamad Machmud, perwakilan Partai Gerindran Bagiyon dan beberapa rombongan lain.
Kegiatan berlangsung begitu cair dengan diskusi yang hidup antara warga dengan Machfud Arifin. Beberapa warga punya menyampaikan keluhannya saat ini. Terutama dampak ekonomi akibat penutupan Dolly dan akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Penutupan Dolly begitu dirasa warga sangat menyusahkan karena kegiatan ekonomi jadi berkurang. Apalagi, saat ini warganya banyak yang terdampak dengan adanya Covid-19 mulai dari omset penjualan yang menurun, sampai banyak yang di-PHK oleh tempat kerjanya.
Ketua Rukun Warga XI Putat Jaya, Sukohari mengaku, sempat Pemkot Surabaya mencoba membantu warga dengan memberikan pelatihan entreprenuereship dalam menggiatkan UMKM di eks kawasan dunia malam itu.
“Dulu ada pembenahan dan pelatihan UMKM tapi sudah tidak ada. Dulu diajari jahit baju, sepatu, dan sebagainya,” akunya ketika melakukan diskusi bersama Machfud Arifin.
Karena itu, ia meminta secara langsung kepada Mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur itu untuk kembali menggelar adanya pembinaan UMKM.
“Saya minta betul ini pak agar bisa membina UMKM, misalnya sembako murah karena saat ini dibutuhkan sekali oleh warga saya,” ujar Sukohari.
Menjawab itu, MA sapaan akrab Machfud Arifin mengaku, akan berusaha kembali menggiatkan ekonomi di kawasan tersebut.
Menurutnya, upaya penanganan dampak akibat penutupan Dolly yang dilakukan pemerintah terhadap warga masih belum maksimal. “Terutama dalam menggantikan penghasilan, pelatihan tidak berkelanjutan. Jadi harusnya dilatih, diberikan kemandirian, kemudian berikutnya pemasarannya. Yang jelas saya juga tidak pernah punya keinginan untuk menghidupkan sisi yang itu ditutup pemerintah,” katanya.
Dengan tidak menghidupkan kembali Dolly, Machfud Arifin akan menyediakan ruang khusus untuk membantu menggiatkan ekonomi warga melalui UMKM.
Menurutnya, UMKM ini menjadi tonggak utama daerah dalam mengentas kemiskinan, sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
Advertisement