Omzet Menurun, Warga Kampung Kue Surabaya Terbantu Jargas PGN
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 berdampak terhadap semua sektor ekonomi di Indonesia. Termasuk sektor Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya.
Seperti yang dirasakan warga Rungkut Lor Gang 2, Surabaya ini. Sebagian besar warga di kampung ini mempunyai usaha membuat kue. Tak heran jika kampung ini kemudian dikenal sebagai Kampung Kue.
Adalah Choirul Mahpuduah, yang menjadi pengagas Kampung Kue ini. Dia mengatakan, warga di Kampung Kue sangat merasakan dampak pandemi Covid-19. Dampaknya saat ini terjadi penurunan kunjungan masayarakat hingga 90 persen.
"Kalau kunjungan turun otomatis berdampak ke penjualan, penjualan juga turun. Omzet dan pendapatan para warga di Kampung Kue sedikit," kata Irul kepada Ngopibareng.id.
Irul biasa ia disapa mengatakan, Kampung Kue juga sempat di lockdown beberapa waktu untuk mengikuti anjuran pemerintah.
Di sisi lain, dengan kondisi ekonomi yang sulit saat pandemi Covid-19, warga kampung terbantu karena memakai gas dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Alhamdulilah, pemakaian gas PGN sangat membantu di tengah pendapatan yang tak menentu seperti saat ini," kata ibu dua orang anak ini.
Irul mengungkapkan, ketika pandemi Covid-19, PGN menerapkan strategi yang lebih maju, yakni mencatatan meteran gas secara mandiri oleh warga.
"Kami diajari dan dipantau untuk mencatat meteran sendiri. Kalau belum melakukan pencatatan pendekatan dari PGN sangat luar biasa kepada kami," kata dia.
Ia pun mengapresiasi apa yang dilakukan PGN selama pandemi ini. Dirinya dan warga yang lainnya pun terbantu karena tidak harus mengeluarkan uang terlebih dahulu untuk kebutuhan gas.
"PGN membantu kami mendapatkan gas murah, kami bisa memakai terlebih dahulu baru membayar dan hal tersebut meringankan beban kami ditengah pandemi ini," tutupnya.