Ekonomi Surabaya -4,85 Persen, Eri Minta Pembangunan Tepat
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi meminta agar seluruh perangkat daerah agar membuat kebijakan baru yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh warga Kota Pahlawan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
Salah satunya terkait dengan pembangunan infrastruktur yang harus benar-benar bisa dirasakan. Saat ini pertumbuhan ekonomi Surabaya mengalami kontraksi -4,85 persen akibat adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
Data ini kemudian diperkuat dengan angka kemiskinan yang meningkat dari 4,51 persen menjadi 5,02 persen. Kemudian tingkat pengangguran terbuka tahun lalu sebesar 9,79 persen.
“Kalau ekonomi tidak bergerak maka ekonomi Surabaya akan jatuh. Karena itu saya berharap dalam perencanaan ini, kalau itu pembangunan infrastruktur maka rencanakan yang bisa dirasakan langsung manfaatnya untuk masyarakat,” kata Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi mencontohkan, infrastruktur seperti pasar yang manfaatnya bisa nampak untuk menggerakan roda perekonomian warga. Di sisi lain, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya juga harus memunculkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya bisa langsung menyentuh ke warga.
“Makanya kita akan fokus kepada pendidikan, kesehatan, pelayanan publik dan tenaga kerja. Dampak dari pandemi ini membuat masyarakat susah, kita harus hadir di tengah-tengah mereka untuk memunculkan kegiatan-kegiatan yang bisa dirasakan masyarakat,” terang mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
Karena itu, Eri Cahyadi ingin agar anggaran yang direncanakan ke depan harus ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Surabaya. Hal ini tentunya selaras dengan visi misinya yakni Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia yang Maju, Humanis dan Berkelanjutan.
“Saya berharap bagaimana pembangunan ekonomi terus berjalan. Kita tidak boleh menyerah dalam kondisi pandemi seperti ini, pembangunan fisik tetap berjalan tapi bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya.