on demand services, financial technology (fintech), dan e-commerce. "On demand services itu seperti ojek online jadi pesan makanan atau belanja bisa lebih mudah," ujarnya. Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan salah satu contoh fintech adalah pembayaran transaksi secara elektronik. Fintech diklaim mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. "Di Indonesia itu baru 36 persen masyarakat yang punya akses ke perbankan. Dengan adanya teknologi fintech diharapkan semakin banyak orang yang bisa transaksi keuangan tanpa harus datang ke bank," ungkapnya. Terakhir, Andreas menjelaskan bahwa e-commerce adalah perdagangan elektronik atau yang biasa disebut belanja online. Hal itu diakuinya memiliki potensi yang besar di Indonesia. "Potensinya masih besar, karena sekarang ini ada sekitar 8 juta pengguna online di Indonesia. Kita lihat dari jumlah retailnya itu transaksi yang ada di e commerce masih 0,8 persen dari seluruh pasar retail," bebenrya. "Dibandingkan dengan Tiongkok yang bisa sampai sebelas persen. Potensi kita masih sangat besar sekali. Oleh karena itu mewujudkan ini menjadi kekuatan ekonomi kita, ini adalah peran utamanya tergantung dengan kaum milenial," pungkasnya. (umr)