Ekonomi Digital Berkembang Pesat, Sandi Uno: Peringkat Lima Dunia
Meski sempat diterjang pandemi COVID-19, namun sektor ekonomi kreatif di Indonesia berkembang dengan pesat. Hingga saat ini Indonesia berada di posisi peringkat lima besar dunia.
Kabar baik ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat mengisi kuliah umum di Universitas Jember, Minggu, 7 Agustus 2022 sore.
Sandi Uno, sapaannya, memaparkan, sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga saat ini sudah berkontribusi Rp 1.300 triliun atau 7,5 persen dari Produk Domistik Bruto (PDB). Bahkan perkembangan ekonomi digital Indonesia berada di peringkat lima besar, mampu mengalahkan beberapa negara di belahan dunia.
“Indonesia saat ini berada di posisi 5 besar dunia. Hanya kalah dengan Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop dan drakor,” kata Sandi.
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia tidak terlepas dari potensi yang ada di Indonesia. Hingga saat ini Kemenparekraf mencatat ada 210 juta pengguna internet aktif di Indonesia, 191 juta pengguna aktif media sosial, ditambah ada 77 persen angka penetrasi internet.
Selain itu, dari total 273.879.750 jiwa penduduk Indonesia, 75 juta jiwa di antaranya merupakan generasi milenial dan 70 juta jiwa generasi Z yang melek digital.
Melihat potensi yang besar tersebut, pemerintah berusaha mengubah pola pengembangan ekonomi melalui Gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia”. Karena sejauh ini sudah ada 3,7 juta UMKM di Indonesia yang sudah bertransformasi ke platform digital.
Sejauh ini Indonesia memiliki 13 StarUp Unicorn dan 2 StartUp Decocorn. StartUp Unicorn di antaranya traveloka, JD.ID, bukalapak, blibli, tiket.com kopi kenangan dan sebagainya.
Sedangkan 2 StartUp Decocorn adalah Goto (Gojek dan Tokopedia) dan J&T Express. Untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah telah mengidentifikasi 13 sub sektor pariwisata dan 17 sub sektor ekonomi kreatif.
“Sudah ada 3,7 juta UMKK di Indonesia yang sudah bertransformasi ke platform digital. Pemerintah menargetkan hingga tahun 2030 sudah ada 30 juta UMKM ber-platform digital,” tambah Sandi Uno.
Sandi Uno Ajak Mahasiswa Ciptakan Lapangan Pekerjaan Sendiri
Dalam kesempatan itu, Sandi menajak mahasiswa Universitas Jember untuk membuka lapangan pekerjaan berbasis digital sendiri. Meskipun Sandi mengakui saat ini sedang berhadapan dengan krisis pangan dan energi.
“Saya mengajak mahasiswa bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri di era digital seperti sekarang. Saya berharap di tahun 2022 akan tersedia 1,1 juta lapangan pekerjaan baru,” lanjut Sandi.
Menurut Sandi, mahasiswa merupakan masa depan dan agen perubahan. “Ada tiga hal penting yang harus dimiliki untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, yaitu berinovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kompetisi saat ini sudah harus diubah menjadi kolaborasi.
“You are the future dan you are the change untuk menuju Indonesia Emas,” pungkas Sandi Uno.
Sementara Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan, pihaknya juga menyadari potensi generasi milenial, khususnya mahasiswa Universitas Jember yang sangat menguasai digital. Karena ini Universitas Jember berkomitmen memberdayakan sektor pariwisata dengan melakukan pendampingan dan pengembangan desa-desa wisata melalui riset dan KKN tematik.
Bahkan pagi tadi meresmikan launching sekolah kopi Raisa di Bondowoso sebagai bentuk kerja sama dengan para petani kopi dan Astra Tbk. Universitas Jember berupaya meningkatkan kapasitas petani kopi agar memenuhi standar internasional. Ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan petani kopi.
Diketahui, turut hadir dalam acara kuliah umum selain seluruh jajaran wakil rektor dan pimpinan fakultas, juga hadir M. Nur Purnomosidi anggota DPR RI Komisi X yang juga alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember di samping juga pimpinan Pemerintah Kabupaten Jember.
Advertisement