Ekonomi di Kota Malang Lesu, Inflasi Akhir Tahun Sebesar 1 Persen
Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang memprediksi bahwa angka inflasi di Kota Malang pada akhir tahun 2020, sebesar 1 persen. Angka tersebut, kata Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan menunjukkan bahwa Kota Malang mengalami kelesuan ekonomi.
"Padahal idealnya tingkat inflasi itu 2 persen sampai 4 persen. Kalau prediksi saya, di Kota Malang sekitar 1 persen kemungkinan pada akhir tahun. Inflasi sangat rendah juga tidak bagus untuk pertumbuhan ekonomi," ujarnya pada Rabu 25 November 2020 usai acara Koordinasi Pengendalian Inflasi Menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 di Hotel Atria, Kota Malang.
Apalagi kata Azka, secara year to date dari Januari hingga Oktober 2020, angka inflasi di Kota Malang sebesar 0,77 persen. Ia menambahkan dalam 10 bulan terakhir tercatat, Kota Malang mengalami 5 kali deflasi.
Maka terang Azka, yang perlu dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) saat ini adalah mengambil langkah untuk terus menggairahkan ekonomi di tingkat lokal.
"Jadi saya mengusulkan menjelang Nataru, tidak perlu dilakukan sidak (persediaan barang kebutuhan pokok), tidak perlu operasi pasar," tuturnya.
Azka mengusulkan agar pemda terkait untuk lebih menggerakkan perekonomian di sektor riil seperti menggelar pameran UMKM hingga menggelar pertemuan di hotel-hotel.
"Karena kalau acara meeting seperti ini (di hotel) okupansi hotel bisa terbantu. Jasa katering juga bisa dapat pesanan. Office boy juga bisa bekerja. Jadi multiplayer effect," katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan dari sisi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sendiri, untuk bisa menggerakkan ekonomi yaitu dengan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Supaya bisa bergerak ekonomi ini kami mulai dari sisi bahwa Malang ini kota pendidikan. Ada sekitar 500 ribu mahasiswa di sini. Kalau ini bergerak maka ekonomi juga akan ikut bergerak," terangnya.
Saat ini, Pemkot Malang juga sudah mengizinkan perguruan tinggi untuk menggelar wisuda secara tatap muka. Hal ini diprediksi dapat meningkatkan transaksi di Kota Malang.
Selain itu kata Edi, Pemkot Malang juga akan menggenjot belanja daerah melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) jelang akhir tahun 2020 ini.
"Semoga akhir tahun akan terjadi suatu gairah ekonomi lagi, untuk menyongsong tahun baru 2021. Arahannya jelas, APBD kita harus lebih awal direalisasikan supaya gerakan ekonomi masyarakat juga terdampak," tutupnya.