Ekonomi Belum Pulih, Pemkot Surabaya tetap Genjot PAD
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 4.768.251.212.071 pada tahun 2022. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD ) Surabaya, Musdiq Ali Suhudi.
Musdiq Ali Suhudi mengatakan, sampai bulan Maret 2022 ini, pendapatan yang sudah masuk sudah lebih dari Rp579 juta.
"Jadi kondisi secara keseluruhan sudah terealisasi sekitar 12 persen, termasuk 9 objek pajak yang juga sudah lumayan tinggi," ungkap Musdiq.
Ia menyampaikan, penyumbang 50 persen PAD Surabaya terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Sedangkan untuk sektor lainnya seperti, hotel dan restoran masih belum pulih secara penuh. Sementara itu, indikasi pertumbuhan yang lambat juga dialami oleh sektor hiburan dan reklame. Contohnya seperti bioskop. Bioskop yang saat ini masih melakukan pembatasan 50 persen.
"Obyek pajak terkait hiburan masih banyak yang belum beroperasi secara penuh. Tapi di sektor ini sudah mulai ada peningkatan, meski tidak sebanding sebelum pandemi," kata Musdiq.
Ia mengungkapkan, capaian pada triwulan awal tahun ini, lebih baik dari pada tahun sebelumnya
"Berdasarkan data yang dipegang oleh BPD Surabaya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, Surabaya mengalami peningkatan pada triwulan awal tahun sebesar 15 hingga 20 persen," ungkapnya.
Tambahnya, untuk mencapai target PAD tahun ini perlu kesadaran masyarakat akan wajib pajak. Karena upaya Pemkot harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat wajib pajak. Pihaknya juga terus melakukan komunikasi kepada masyarakat akan hal tersebut.
"Selain itu, Pemkot Surabaya akan meningkatkan pelayanan online. Hal ini sebagai bentuk tuntutan kecepatan dan bentuk digital," tandasnya.
Advertisement