Ekonomi Alami Resesi, Ini Saran BI Malang pada Pemda
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) sudah memastikan bahwa perekonomian Indonesia pada September 2020 ini mengalami resesi. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi menyentuh angka minus 2,9 persen hingga minus 1 persen.
Kepala Kantor Perwakilan (Kanwil) Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan menyarankan agar pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk melakukan akselerasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Anggaran belanja pemerintah daerah bisa lebih diakselerasi untuk pembangunan proyek yang ada. Sehingga, bisa meningkatkan geliat perekonomian," ujarnya pada Jumat 25 September 2020.
Di Kota Malang, Azka mencontohkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur dapat menggerakkan ekonomi di tempat tersebut. "Seperti pembangunan Jembatan Kedungkandang, dan Kayutangan Heritage," katanya.
Selain itu, untuk terus mendorong adanya transaksi jual-beli di masyarakat Azka mengusulkan Pemda setempat untuk terus mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) gencar memasarkan produknya melalui daring.
"Serta, mendorong UMKM untuk melakukan pemasaran online dan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) kepada para UMKM maupun pekerja yang penghasilannya di bawah Rp5 juta," terangnya.
Azka menambahkan, adanya restrukturisasi kredit atau perpanjangan waktu pinjaman juga perlu dilakukan untuk menghindari adanya kredit macet.
Secara keseluruhan kata Azka pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa dilihat dalam waktu satu tahun. "Kalau untuk wilayah kerja BI Malang, angka pertumbuhan ekonomi di masing-masing kota/kabupaten tercatat secara tahunan," tutupnya.