Eisenhower Kobarkan Semangat, Ketawa Presiden Tak Ada Kerjaan
Di tengah perang Ukraina, menyusul invasi Rusia, memberikan citra ketegangan di seantero dunia. Ukraina yang sebelumnya berkeinginan gabung dengan NATO nyatanya dibiarkan begitu saja, akhirnya minta agar China berusaha membujuk Rusia agar mundur dari Ukraina.
Tapi di masa lalu, para presiden tak melulu soal ketegangan menghadapi perang. Tapi juga memberikan semangat. Juga ketawa di seputar presiden AS, yang terlalu sibuk hingga tak ada kesempata baca buku.
Mengobarkan Semangat Juang Pasukan
Pada masa Perang Dunia Kedua, Jenderal Eisenhower pergi melakukan inspeksi ke garis depan dan mengucapkan pidato untuk mengobarkan semangat juang. Sial sekali, hari itu turun hujan dan jalan sangat licin. Waktu selesai berpidato dan hendak meninggalkan tempat tersebut, beliau tiba-tiba jatuh terpeleset, dan sama sekali di luar dugaan kejadian ini menyebabkan para perwira dan prajurit di seluruh ruangan ketawa terbahak-bahak.
Seorang komandan yang berdiri di sampingnya buru-buru maju ke depan memapahnya bangun dari lantai, dan atas sorak ketawa para perwira dan prajurit yang menunjukkan ketidaksopanan itu, ia secara resmi menyatakan penyesalannya dan mohon maaf.
Eisenhower dengan setengah berbisik berkata kepada komandan itu: "Ah, kamu tak usah mohon maaf segala. Aku percaya, dibandingkan dengan apa yang kukatakan dalam pidatoku barusan, tergelincirnya diriku ini bisa lebih mengobarkan semangat juang mereka."
Buku Bacaan Presiden Indonesia
Saat Presiden Gus Dur bertemu Presiden AS Bill Clinton, Januari 2000, tentu saja banyak diliput pers. Koran-koran Amerika memuat foto Gus Dur bersama Bill Clinton, dan Clinton terlihat ketawa terbahak sampai kepalanya mendongak.
Apa yang dikatakan Gus Dur sampqi membuat Clinton terpingkal-pingkal begitu?
Menurut Gus Dur, barangkali tentang joke yang disampaikan Presiden John Kennedy.
Gus Dur bercerita, suatau hari Kennedy mengajak serombongan wartawan ke ruang kerja Presiden AS. Di salah satu dindingnya ada sebuah lubang kecil tempat Presiden Dwight Eisenhower menaruh peralatan golfnya.
"Ini lho, perpustakaannya Eisenhower," kata Kennedy mengejek pendahulunya itu. Clinton terpingkal mendengarkan cerita Gus Dur itu.
Dari mana Gus Dur mendapat cerita itu?
"Saya baca di buku Ted Sorrensen," kata Gus Dur.
"Lho jadi Presiden Clinton sendiri tidak tahu cerita itu?" tanya Jaya Suprana.
"Ya mungkin nggak tahu, sebab dia nggak baca buku. Mana mungkin Presiden Amerika baca buku? Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia nggak punya kerjaan. Nah, kalau Presiden Indonesia, justru harus baca buku sebab nggak ada kerjaan," seloroh Gus Dur.
Advertisement