Egg Banking Solusi Selamatkan Sel Telur untuk Masa Depan
Setiap pasangan yang menikah, tentunya berharap memiliki keturunan. Namun, tidak sedikit pasangan suami istri yang akhirnya kesulitan mendapatkan momongan karena berbagai alasan.
Di antara banyaknya alasan sulitnya mendapatkan kehamilan adalah kualitas sel telur yang tidak maksimal akibat pengaruh usia dan faktor eksternal, seperti dampak perawatan medis agresif yang dialami wanita pasien kemoterapi.
Namun, para wanita tak perlu lagi khawatir memikirkan persoalan tersebut. Pasalnya, kini telah hadir metode Egg Banking (penyimpanan telur) yang dikembangkan Morula IVF Indonesia.
Sebagai metode yang terbilang baru di Indonesia, Egg Banking dapat menjadi solusi untuk menjaga kualitas sel telur demi kehamilan yang berkualitas.
"Egg Banking merupakan metode pelestarian kesuburan yang relatif baru, sel telur yang matang dan tidak dibuahi diambil dari seorang wanita, dibekukan dan disimpan untuk digunakan di masa mendatang," kata Dr. dr. Amang Surya Priyanto Sp.OG, Direktur Morula IVF Surabaya, saat kampanye Morula IVF di area Car Free Day, Raya Darmo, Surabaya, Minggu, 3 November 2019.
Menurut Amang Surya, menyimpan sel telur dapat bertahan hingga ratusan tahun. Metode Egg Banking mengunakan nitrogen dan sel telur disimpan di suhu minus 120 derajat.
"Seorang wanita bisa menyelamatkan sel telurnya yang masih bagus. Karena ditakutkan dengan bertambahnya usia apalagi usia 35 tahun kualitas sel telur akan menurun kualitasnya," jelasnya.
Keturunan atau anak yang sehat, lanjut Amang Surya, dipengaruhi oleh embrio yang sehat. "Embrio yang sehat dipengaruhi oleh kualitas sel telur dan sperma yang baik," imbuh dia.
Selain usia, para wanita yang memiliki resiko penyakit seperti kista dan endometriosis, biasanya sebelum operasi disarankan mengambil sel telur yang masih bagus untuk melakukan Egg Banking.
"Karena nantinya ditakutkan setelah tindakan, sel telur yang bagus ini sudah tidak ada lagi," ungkap Amang Surya.
Ketika seorang wanita memilih mengunakan metode Egg Banking, maka saat ia ingin memiliki keturunan harus mengunakan metode bayi tabung.
"Tapi sudah tidak melewati tahapan pengambilan telur, karena telur sudah ada di Egg Banking. Kalau sudah jadi embrio baru akan ditempelkan kembali ke dinding rahim," sambung Amang.
Di Indonesia salah satu yang mengembangkan metode ini ialah Morula IVF Indonesia.
Advertisement