Edukasi pada Remaja, Upaya Cegah Stunting Sejak Dini
Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan kurangnya asupan gizi dan nutrisi, masih jadi masalah utama di Indonesia. Kondisi ini ditandai dengan tubuh yang lebih pendek pada anak. Namun, stunting dapat dicegah saat janin berada di dalam kandungan. Hal ini diungkapkan Ahli Gizi RS Adi Husada Undaan Wetan, Elda Puspa Rustantri.
"Pada 1000 hari pertama kehidupan, asupan makanan yang masuk melalui ASI harus benar-benar diperhatikan guna memenuhi nutrisi bayi," kata Elda ditemui pada Hari Gizi Nasional.
Lebih lanjut Elda menjelaskan, makanan lengkap dari segi kebutuhan protein, zat besi, karbohidrat hingga serat harus tercukupi pada 1000 hari kehidupan. "Kandungan nutrisi yang tercukupi akan membantu membentuk jaringan pada anak, seperti otot, kulit hingga tulang. Selain itu, nutrisi yang terpenuhi juga akan meningkatkan sistem imun dalam menghadapi suatu penyakit," terangnya.
Selain nutrisi pada 1.000 hari pertama kelahiran, Elda menjelaskan, pencegahan stunting juga bisa dilakukan ketika perempuan masih berusia remaja. "Pencegahan yang dimaksud ialah dengan mengedukasi para remaja mengenai efek anemia di usia remaja. Sebab, remaja yang mengalami anemia kelak anaknya bisa berpotensi mengalami stunting," kata Elda.
"Remaja Indonesia banyak yang mengalami anemia, maka dari itu edukasi penting untuk dilakukan,"imbuhnya. Untuk itu, tambah Elda, edukasi dan pola hidup sehat benar-benar harus diterapkan untuk mencegah stunting.