Edhy Prabowo Minta Dibebaskan, Netizen: Hukum Nggak Sebaper Itu
Terdakwa kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster (benur) Edhy Prabowo meminta majelis hakim membaskannya dari segala tuduhan. Permintaan tersebut dilontarkan Edhy saat pledoi di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Jum’at, 9 Juli 2021. Alasan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu salah satunya lantaran dia memiliki istri salihah dan tiga anak.
Tuntutan Hakim Berat
Pria berusia 49 tahun itu menyebut tuntutan penjara lima tahun dengan denda Rp 400 juta berat baginya. Di usianya yang hampir menginjak angka lima itu Edhy menyebut anaknya masih membutuhkan kasih sayangnya sebagai seorang ayah.
Edhy didakwa menerima uang suap sebesar Rp24.625.587.250,00 dan US$77.000 atau Rp1,12 miliar guna mempercepat proses izin budidaya lobster, serta ekspor benih lobster kepada sejumlah eksportir pada tahun 2020.
Minta Hakim Obyektif dan Adil
Selain itu, Edhy menyebut hukum yang ada tidak sesuai dengan fakta yang telah terkumpul. Pria berkacamata itu lantas meminta hakim mpertimbangkan kasusnya secara obyektif dan adil. Sehingga Edhy bisa mendapat hukuman seringan mungkin.
Beberkan Kinerjanya saat Masih Menjabat
Sejak dilantik pada 23 Oktober 2019 sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy menjelaskan kinerjanya. Dia mengaku secara konsisten menjalankan berbagai strategi dan gebrakan agar mendorong kemajuan sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Alumnus Universitas Swiss Jerman itu pun selama sekitar setahun menjabat kerap menyusuri seluruh wilayah Indonesia dan mencatat setiap keluhan dan masukan nelayan.
Tak hanya itu, saat bertugas Edhy mengklaim Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan kinerja positif di tengah pandemi. Seperti capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor Perikanan Tangkap dari 1 Januari sampai dengan 7 Oktober 2020 senilai sekitar Rp470,57 miliar.
Prestasi lain bapak tiga anak tersebut adalah memberikan kemudahan akses permodalan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan. Selain itu memberikan perlindungan asuransi kepada awak kapal.
Hal penting lainnya, Edhy mampu meningkatkan standarisasi mutu dan keamanan produk perikanan, salah satunya dengan mengekspor langsung produk perikanan dari suatu daerah ke negara tujuan. Tak hanya itu, demi menjaga kelestarian dan potensi sumber daya kelautan, dilakukan upaya merehabilitasi mangrove dan merestorasi terumbu karang.
Terakhir, demi menjaga kedaulatan negara, tercatat tertangkap 74 kapal illegal. Baik dari dalam maupun luar negeri selama periode Oktober 2019 hingga Oktober 2020.
Warganet Geger
Kabar pembelaan Edhy Prabowo viral di media sosial Instagram. Salah satunya setelah diunggah ulang akun @makassar_iinfo. Sejak diunggah, postingan terkait Edhy mendapat 50.847 likes dan 4.330 komentar. Sebagian besar warganet berpendapat dengan komentar bernada sindiran.
“Tapi pas korupsi ga inget anak istri ya pak,” tulis akun @nnnkkn_1.
“Hukum gak sebaper itu,” sahut warganet bernama @nurfitribahar.
“Di luar sana masih banyak yang lebih menderita dibandingkan anda yang terhormat,” celetuk netizen lainnya. (CNN/Ber)