Ecoton : Tiap Hari 2,6 Juta Popok Bekas Dibuang ke Kali Brantas
Surabaya : Lembaga konservasi lahan basah (Ecoton) merilis data yang cukup mencengangkan bahwa tiap hari setidaknya ada 2,6 juta popok bayi bekas dibuang ke Sungai Brantas. Dari jumlah ini, kawasan Kali Surabaya diperkirakan yang terbanyak karena jumlah warga yang ada di pinggiran Kali Surabaya adalah yang terbesar.
Prigi Arisansi, Direktur Ecoton, Kamis 13 Juli 2017 mengatakan, beberapa pencari cacing sutra yang berada di sepanjang Kali Surabaya mengaku jika dasar Kali Surabaya banyak tertumpuk popok bayi.
"Berdasarkan data BPS Jatim (2013), populasi anak di bawah usia 5 tahun adalah sebesar 1,592,525 anak yang merupakan pasar potensial bagi produk popok sekali pakai di Jatim," kata Prigi.
Dengan asumsi bahwa 42.16% populasi penduduk Jatim tinggal di wilayah sungai (WS) Brantas (BBWS Brantas, 2011), dan penggunaan minimal 4 popok per hari maka setidaknya ada 2,685,634 popok bekas pakai.
"Kami telah mensurvei rata-rata mereka membuang popok ini di tempat sampah pinggir sungai dan malah sebagian besar langsung membuangnya ke sungai," kata Prigi.
Untuk membuktikannya, Ecoton selama tiga hari terakhir melakukan penyusuran dari Wringinganom, Gresik hingga ke Jambangan, Surabaya. Hasil penelusuran, Ecoton menemukan 2,5 kwintal popok bayi mengapung di Kali Surabaya.
Menurut Prigi, popok bekas sangat berbahaya karena baru bisa terurai setelah 400 tahun. Selain permasalahan lama waktu terurai, bahan kimia yang digunakan dalam popok bayi juga turut menambah permasalahan pencemaran air di Kali Surabaya.
Klorin yang digunakan sebagai pemutih pulp menghasilkan bahan kimia sampingan bernama dioksin. Selain itu, bahan pencegah bau di popok juga mengandung ptalat, yang dikenal bisa menyebabkan iritasi. Selain itu, popok juga mengandung tributiltin (TBT).
Ketiga senyawa dioksin, ptalat, dan tributilin merupakan senyawa yang mampu pengganggu hormon yang menyerupai hormon estrogen. Lepasnya ketiga senyawa ini ke air, menjadi salah satu penyebab 20% ikan di Kali Surabaya diketahui menjadi ikan banci.
Terkait hal ini, Ecoton siang tadi sengaja mendatangi Balai Kota untuk membawa popok-popok ini serta berkirim surat kepada Walikota Surabaya agar lebih peduli pada pencemaran Kali Surabaya. (wah)
Advertisement