e-Reses DPRD DKI, Tina Toon Dituding Copas Laporan Lawas
Cuitan berseri di Twitter yang diunggah akun @elisa_JKT mengungkapkan sejumlah laporan reses sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta milenial. Dari laporan itu, Elisa menemukan sejumlah anggota DPRD DKI, termasuk mantan penyanyi cilik Agustina Hermanto atau Tina Toon. Ia diduga copy paste (copas) dari laporan sebelumnya.
Akun tersebut juga menyertakan foto tangkapan layar yang isinya bertulisan "HASIL RESES FRAKSI PDI PERJUANGAN-II /2015". Padahal seharusnya dokumen itu memasukkan laporan reses tahun 2020.
"Nah, ini anggota muda tapi kok demem copas2 spt nya. Mbak Tina gak mending balik profesi lama aja?" tulis akun tersebut.
Selain itu, pemilik akun Twitter itu juga heran terhadap jumlah masukan reses yang diterima Tina Toon dalam sehari. Ia mempertanyakan mengapa Tina Toon hanya mendapat 3 masukan dari satu lokasi. Sebab, menurutnya, anggaran reses cukup besar.
"Masak seharian Mbak Tina reses di satu tempat cuma dapat 3 biji masukan? 1 masukan mahal kalau diitung anggaran sekali reses ini, woy ...," tulisnya.
Menanggapi hal tersebut, pelantun tembang Bolo-Bolo itu langsung menepis isu mengenai copas laporan dalam website e-reses DPRD DKI. Dia menegaskan hal itu merupakan kesalahan staf saat melakukan input dokumen.
"Ya jadi kalau yang dari thread itu mungkin, yang pertama yang soal copy paste. Itu nggak bener. Karena apa, itu salah input dari staf sih sebetulnya," kilahnya.
Lebih lanjut, Tina Toon menjelaskan bahwa staf tersebut merupakan staf anggota DPRD pada periode sebelumnya. Menurut penyanyi 27 tahun itu, stafnya telah membuat kesalahan sehingga memasukkan dokumen lama.
"Pertama, ya kan dulu ada (anggota DPRD) kerja sama DPRD periode lama. Nggak usah disebutin, beliau juga sudah nggak menjabat lagi. Jadi, ke apa, sekarang (stafnya) bertugas jadi staf aku. Nah, pas itu dia masukinnya halaman 1, 2 ,3, kalau nggak salah. Itu yang kertas lama. Mungkin nggak kepake tapi ke-scan gitu loh," ujarnya.
Namun Tina Toon mengatakan data yang asli adalah data yang bertulisan Agustina H SKom, MH. "Tapi kalau di-scroll ke bawah, itu bener yang hasil reses benerannya itu yang ada tulisan Agustina H, SKom, MH, itu," kata Tina Toon.
Sementara itu, terkait pertanyaan mengenai jumlah masukan yang diterima Tina Toon dalam kunjungan resesnya di satu lokasi dijelaskan bahwa tidak semua masukan bisa diinput ke website e-reses.
"Nah, satu lagi, kalau nggak dimasukin PDF semua, sebetulnya kalau reses itu kan setiap kita turun yang dimasukin e-reses itu yang bisa di-ACC APBD. Jadi misalnya kayak KJP, KJS, kartu lansia, dan lain-lain. Misalnya lagi, 'Wah saya belum dapat, saya belum dapat, saya belum dapat'. Secara umumnya aku masukin tuh di wilayah ini di Tugu Selatan, masih banyak yang belum dapat ini, ini, ini, untuk dapat perhatian," jelas Tina Toon.
Masukan warga lainnya yang bersifat pribadi juga tidak bisa dimasukkan ke dalam laporan e-reses. Sebab, menurut perempuan kelahiran 20 Agustus 1993 itu, dirinya menggunakan anggaran pribadinya.
"Tapi kalau dia mintanya tongkat, kursi roda, minta apa gitu, pokoknya proposal-proposal pribadi yang pakai kocek aku sendiri, itu tidak bisa dimasukin ke e-reses karena itu pakai duit pribadi," terang Tina Toon.
Advertisement