Dyball Pecahkan Rekor Nibali di Taiwan KOM Challenge 2023
Di Asia, tepatnya Taiwan ada sebuah even balapan sepeda yang bergengsi. Bernama Taiwan KOM Challenge. Even yang khusus menanjak ini start dari kawasan Qizingtan.
Rutenya sejauh 105 km menuju titik finis di gunung Hehuan, Wuling yang berada di ketinggian 3.275 meter di atas permukaan laut.
Tetapi balapan sesungguhnya adalah 86,5 km terakhir. Awalnya sejauh 18,5 km semua pembalap bersama-sama berangkat dari start lantas di titik tertentu dilepas dengan sistem flying start menuju puncak. “Neraka-nya” adalah 15 km terakhir dan total turunan hanya ada 4 km saja.
Rekor waktu tercepat dipegang oleh pembalap WorldTour Pro Cycling yakni Vincenzo Nibali. Dia membukukan waktu 3 jam 16 menit 9 detik pada tahun 2017 lalu.
Banyak yang mengira bahwa catatan waktu Nibali ini akan bertahan lama. Karena saat itu, Nibali sedang dalam top performanya. Pembalap yang pernah memenangkan etape di Grand Tour ini baru saja menyelesaikan balapan Il Lombardia saat menciptakan rekor baru 2017 itu.
Tetapi di Taiwan KOM Challenge yang digelar Jumat, 27 OKtober 2023 ini, rekor Nibali dipecahkan oleh Benyamin Dyball. Tidak tanggung-tanggung, pembalap tim UCI Continental, Victoire Hiroshima ini finis lebih cepat 3 menit 45 detik daripada pembalap asal Spanyol itu!
Taiwan KOM tahun ini bertabur bintang. Pembalap tim WorldTour pro yang paling terkenal sebagai peserta adalah Simon Yates dari tim Jayco-AlUla.
Pada Tour de France tahun ini, Yates finis keempat di klasemen akhir general classification. Namun, di Taiwan KOM tidak mampu menembus lima besar.
Rekan setim Yates, David Pena berhasil finis kedua. Ia membukukan 3 jam 20 menit 30 detik. Kaneko Sohei dari tim Kizuna Cycling menempati podium ketiga dengan catatan waktu 3 jam 23 menit 2 detik.
”Balapan menanjak ini sangat berat, lebih berat dari yang saya perkirakan,” kata Pena. ”Di atas ketinggian 2 ribu meter kabut tebal, bahkan kami tidak bisa cukup jelas melihat jalan. Medan sangat berat ketika 10 km terakhir, pada satu kilometer terakhir setiap saat terasa lebih berat,” lanjutnya.
“Ini adalah lomba yang berat. Saya dan David telah berjuang memberikan yang terbaik, namun lomba dimenangkan pembalap lain, terjadilah yang terjadi. Saya sangat menikmati tantangan ini, dan saya yakin akan kembali lagi di kesempatan lain,” tutup Yates.
Advertisement