Duta Karakter Islami: UNUSA Memadukan Bakat dengan Nilai Islam
Setiap manusia dilahirkan dengan membawa bakat atau talenta masing-masing. Kadang bakat tersebut tidak disadari yang bersangkutan sehingga hanya menjadi potensi terpendam yang tidak berkembang. Padahal bakat bisa berperan besar terhadap kesuksesan masa depan seseorang kalau bisa diaktualisasikan dengan serius, terprogram, dan optimal.
UNUSA sebagai salah satu kampus terbaik di Surabaya menyadari arti penting bakat tersebut. Oleh karena itu memiliki komitmen untuk bisa mengembangkan minat dan bakat yang potensial di kalangan mahasiswanya. Segala macam kegiatan yang berkaitan dengan minat dan bakat disiapkan dan diberikan dukungan dana, metode pembinaan, dan fasilitasi sarananya. Mulai dari pengembangan bakat sains dan teknologi, bakat seni dan budaya, bakat olah raga, bakat dibidang kerohanian Islam, dan lain sebagainya semua mendapatkan perhatian yang serius.
Ajang Pemanduan Bakat
Salah satu kegiatan yang rutin setiap tahun dilaksanakan UNUSA adalah Kontes Duta Kampus UNUSA. Even ini dirancang untuk menjaring mahasiswa yang memiliki talenta dibidang tertentu dan selanjutnya dinobatkan menjadi Duta Kampus UNUSA. Setelah melalui seleksi dan terpilih menjadi finalis akan mendapatkan banyak pelatihan dengan tujuan mengasah bakatnya masing-masing lalu diterjunkan langsung di masyarakat.
Direktur Akademik dan Kemahasiswaan UNUSA, Umdatus Shaleha, SST., M.Kes dalam acara Grand Final Duta Kampus UNUSA 2018 mengatakan, “Ada banyak kegiatan sosial yang menuntut para calon duta untuk terjun ditengah masyarakat. Disini kami ingin mencetak duta yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga emosional quotient. Artinya, selain cerdas tapi juga memiliki kemampuan pengendalian emosi yang baik. Mudah-mudahan para finalis yang terpilih bisa menjadi duta-duta kampus yang mampu menginspirasi para mahasiswa lainnya untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat.”
Tujuan diadakannya Kontes Duta Kampus UNUSA bukan untuk hura-hura dan bukan sekedar ikut-ikutan latah dengan kontes ratu-ratuan tapi betul-betul diniatkan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri mahasiswa. Hal itu benar-benar dirasakan oleh Robi Is Maulana, mahasiswa Prodi S1 Keperawatan UNUSA yang terpilih menjadi Duta Karakter Islami 2018 UNUSA. Robi, sapaan akrabnya, termotivasi ikut Kontes Duta Kampus UNUSA 2018 karena dorongan teman-teman kuliahnya. Setelah terpilih menjadi Duta Kampus UNUSA 2018, ia merasa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang selama ini tidak diperolehnya di bangku ruang kuliah.
"Kan event Duta Kampus UNUSA ini berkerja sama dengan produsen kosmetik Wardah. Mereka itu mengajarkan cara penampilan ekspresi senyum yang bagus. Tips perawatan wajah yang benar. Lalu diajarkan cara berjalan yang tepat. Pada sesi fashion show atau peragaan busana jalan di atas Catwalk harus sesuai busana yang dipakai. Setiap baju diperagakan dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Misalnya ekspresi wajah angkuh untuk memberi kesan pada baju tertentu agar keliatan mewah. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Bakat-bakat yang terpendam dalam diri kita bisa digali semuanya," kata Robi.
Penanaman Nilai Islami
Selanjutnya Robi bercerita faktor yang membuatnya bisa terpilih menjadi Duta UNUSA. Ada tiga tahapan penjurian yang Robi harus lewati. Pertama diuji kemampuan berbicara didepan umum atau test public speaking dan kemampuan mengaji. Tahap kedua meliputi tes psikologi lalu dikarantina di lokasi yang disediakan Wardah. Pada tahap ini aspek kepribadian dan tingkah laku sehari-hari diamati oleh juri. Tes ketiga dikemas dalam bentuk fashion show berjalan diatas catwalk disaksikan banyak orang.
Robi mengakui kemampuan dirinya dalam hal mengaji berperan besar terhadap kemenangannya. "Mungkin saya terpilih menjadi Duta Karakter Islami karena faktor kemampuan mengaji. Saya kan dulu pernah mondok 6 tahun sejak dari masih di SMP," kata Robi sambil tersenyum.
Sekedar diketahui, Robi adalah lulusan Pondok Pesantren Al-Aqobah Jombang, yang diasuh oleh KH. Junaidi Hidayat. Pondoknya dikenal sebagai pesantren yang mempunyai keunggulan dalam pembelajaran kitab kuning. Makanya wajar saja bila santri lulusannya seperti Robi mahir mengaji dan terampil membaca kitab tanpa tanda baca atau kitab kuning.
Bagi Robi, momen yang paling berkesan ketika mengikuti ajang Duta Kampus UNUSA adalah pada tahap terakhir yaitu Grand Final Duta Kampus UNUSA 2018. Pada saat itu merasa sangat bangga dan tertantang karena disaksikan sivitas akademika di kampusmya. Semua mata tertuju pada dirinya mulai dari rektor, dosen, hingga teman-teman kuliahnya.
"Saya ini berasal dari keluarga sederhana dengan orang tua bukan dari kalangan yang berpendidikan. Bisa kuliah juga berkat adanya beasiswa Bidik Misi dari pemerintah. Makanya saya bisa terpilih jadi Duta Karakter Islami UNUSA ini merupakan salah satu bukti bahwa tidak hanya mahasiswa dari kalangan elit saja yang bisa menjadi icon kampus. Semua mahasiswa dari kalangan apapun diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang di kampus ini," ujar Robi.
Selain ajang Kontes Duta Kampus UNUSA, Robi juga bercerita bahwa masih banyak lagi kegiatan yang diselenggarakan UNUSA untuk mengembangkan minat dan bakat para mahasiswa. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mewadahi bermacam ragam jenis dan bentuk aktifitas kemahasiswaan. Jadi mahasiswa bisa dengan leluasa mengembangkan bakat sesuai dengan minatnya. Setiap akan mengikuti perlombaan akan selalu ada dosen yang siap mendampingi dan membimbing mahasiswa peserta lomba.
Komitmen dan dukungan dosen pernah dirasakan langsung Robi ketika mengikuti Lomba Olimpiade MIPA Tingkat Mahasiswa se Kopertis Wilayah VII. Pada saat itu ia merasakan begitu besarnya perhatian dosen kepadanya. Sangat aktif memberijan bimbingan dan dukungan sehingga membuatnya lebih percaya diri dan lebih jadi bersemangat untuk maju bertanding. Padahal Robi melihat sendiri peserta dari kampus lain banyak yang dosennya bersikap pasif ketika mendampingi mahasiswanya pada kompetisi tersebut.
Terakhir, Robi berharap dirinya dan teman-temannya sesama Duta Kampus bisa mengemban tugas dengan baik dan sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa UNUSA adalah kampus yang Rahmatan Lil Alamien. "Ada banyak tugas saya sebagai Duta Karakter Islami. Tapi yang paling utama adalah menunjukkan kepada masyarakat bahwa UNUSA ini kampus yang tidak hanya mendidik mahasiswa supaya cerdas dari sisi intelektual tapi juga memiliki karakter Islami yang kuat. Salah satu agendanya sebentar lagi akan melakukan baksos di panti asuhan. Semoga kami bisa menjadi panutan buat teman-teman kuliah dan teladan bagi orang lain sehingga bisa memberi citra: ini lho UNUSA, kampus Rammatan Lil Alamien," tutup Robi.
Dari sekelumit cerita dan pengalaman Robi sudah bisa tergambarkan betapa begitu seriusnya UNUSA menggali, mengasah, dan berusaha mengembangkan minat dan bakat mahasiswanya. Komitmennya dengan langkah nyata yang langsung bisa dirasakan para mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. UNUSA serius menyiapkan alumninya cerdas secara intelektual, cerdas secara emosional, dan cerdas secara spiritual agar bisa berguna bagi semesta alam. Anda berminat menjadi insan seperti itu? Ayo mari bergabung menjadi mahasiswa UNUSA kuliah di kampus Rahmatan Lil Alamiin. (adv/frs)