Duta Cuci Tangan Pakai Sabun bersama Pj Ketua TP-PKK Jateng
Siswa berkebutuhan khusus SLBN Semarang antusias memeragakan senam Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bersama Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana.
Mereka begitu luwes mulai dari menggosok kedua tangan, punggung tangan, sela jari, sisi jari dalam, jempol, hingga ujung jari tangan.
CTPS bukan gerakan yang asing. Sejak pandemi COVID-19 gerakan itu sudah mereka hafal di luar kepala. Bahkan kegiatan itu dilakukan berulang-ulang, sebelum dan sesudah melakukan aktivitas apa pun.
“Dulu pas COVID-19 sering sekali, sebelum kegiatan pasti cuci tangan. Sekarang berkurang, bisa dihitung kalau sekarang. Tapi kami masih tetap cuci tangan,” ujar Michael, siswa kelas 8 SLBN Semarang.
Hal serupa diungkapkan Lutfhi. Meskipun penglihatannya terganggu, siswa kelas 5 itu mengaku tetap cuci tangan.
“Gunanya ya untuk menghilangkan bakteri dan kuman-kuman. Makannya sering cuci tangan pakai sabun,” urainya.
Shinta Nana Sudjana mengatakan, secara klinis CTPS dapat mengeliminasi berbagai bakteri maupun virus, yang menyebabkan penyakit. Seperti diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, sampai COVID-19.
“Dengan gerakan CTPS di sekolah yang menjadi kebiasaan, harapannya di rumah juga diterapkan,” ujarnya, Jumat 20 Oktober 2023.
Selain itu, Shinta Nana Sudjana juga mendorong agar kesadaran mencuci tangan dapat membudaya. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga yang mempunyai sarana CTPS semakin meningkat. Pada 2020, angkanya mencapai 84,42 persen, 2021 sebesar 85,81 persen, dan 2022 meningkat jadi 86,65 persen.
"Budayakan enam langkah cuci tangan pakai sabun, agar terhindar dari penyakit. Yuk, jangan lupa cuci tangan pakai sabun, agar kuman-kuman kabur,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan paket Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah kepada para siswa.
Advertisement