Durian Petruk, di Gunung Kidul Ini Salah Satu yang Terenak
Durian Petruk merupakan salah satu jenis durian yang terenak. Tapi tidak semua durian Petruk terasa paling enak dibanding durian lainnya.Hanya durian Petruk di Gunung Kidul Yogyakarta ini salah satunya.
Lho kok bisa? Cobalah lewat Jalan Raya Wonosari. Tepatnya di kelokan perbatasan antara Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul. Nah, di atas tugu gerbang pintu masuk kabupaten yang kini ngehits dengan pantainya yang indah itu ada penjual durian Petruk yang istimewa.
Jika masuk dari kota Yogyakarta, inilah penjual duren satu-satunya yang pertama di sisi jalan. Jangan yang di jalanan lurus. Cari yang di pojok kelokan. Kebetulan di ojok kelokan itu ada ruang lebih luas untuk parkir mobil. Sehingga, meski di kelokan tidak berbahaya.
Di warung durian ini tersedia durian Petruk yang jumlahnya hanya terbatas. ''Hari ini saya mendapat jatah 4 biji. Ini pun sudah menjelang habis di pohon. Sebentar lagi sudah tidak ada,'' kata Kasno sang penjual durian.
Tanpa berpikir panjang, saya pun ambil dua biji. Begitu dicoba, wuiih rasanya langsung maknyus. Manis dan dagingnya tebal. Warna durennya kuning.
Duriannya tidak besar. Setiap ruang hanya berisi 3 sampai 5 biji. Ini sangat berbeda dengan durian montong yang besar-besar. Bahkan ada yang hanya satu biji panjang.
Kasno bercerita, untuk mendapatkan jatah durian petruk ini perlu perjuangan keras. Sebab, jenis yang paling enak ini hanya ada di desa Salam Gunung Kidul. Di desa lain, durian petruknya tak seenak ini.
Sebetulnya, kata dia, di daerah lain juga ada durian Petruk. Namun, berdasarkan hasil penelusurannya selama berjualan durian bertahun-tahun, hanya yang dari desa Salam itu yang istimewa.
''Mungkin jenis tanahnya yang membuat enak. Di desa itu, tanahnya kering. Air sulit. Sehinga, duriannya menjadi sangat manis dan kadar airnya sangat sedikit,'' ceritanya.
Pohon duriannya juga sangat besar. Diameternya mencapai 2 meter. Sehingga, hanya menunggu jatuh dari pohon. Tidak bisa dipetik sebelum betul-betul matang. ''Karena itu, kualitasnya bisa dijamin,'' tuturnya.
Karena istimewanya, harga per bijinya juga lumayan. Per biji Rp 140 ribu. Dua sampai tiga kali lipat harga durian biasa. ''Tapi kalau tidak enak tidak usah dibayar. Sebab, akan saya kembalikan ke pemilik pohon,'' katanya sambil tersenyum.
Karena mahal itu, pemilik pohon durian Petruk di Salam ini punya penghasilan yang istimewa. Satu pohon, setiap musim bisa menghasilkan Rp 30 juta. Bisa untuk membeli dua sepeda motor baru.
Saya jadi teringat waktu kecil. Saat itu, salah satu nenek saya di Blitar mempunyai pohon durian yang sangat besar. Musim panennya hanya kalau pas durian jatuh. Pelanggannya para dokter.
Cucu-cucunya hanya bisa merasakan durian jatuh yang telah dimakan codot, ha...ha...
Karena itu, ketika menemukan durian Petruk yang istimewa di Gunung Kidul ini, dua buah terasa kurang untuk dimakan bersama rombongan keluarga. Akhirnya, 4 buah di penjual durian itu pun ludes tak tersisa. (Arif Afandi)