Duo CRS Ladies Pecinta Gowes Sejak Muda
Cycling tidak mengenal usia. Tidak harus muda untuk bersepeda. Tidak ada yang terlalu tua untuk gowes. Apalagi gowes jarak jauh.
Semuanya tinggal disesuaikan saja dengan usia. Jaraknya. Setingan sepedanya. Pilihan sepedanya. Seperti yang dilakukan oleh dua orang cyclist asal Surabaya anggota Coffee Ride Society (CRS) ini.
Mereka adalah Rita Noya yang berusia 59 tahun dan Rahma Gafmi yang berusia 52 tahun. Bagaimana kisah bersepeda mereka?
Rahma Gafmi
Perempuan energik kelahiran Sumenep, 19 April 1970 ini sudah bersepeda sejak kecil. “Tetapi saya baru aktif sejak tahun 2013,” tuturnya.
Rahma sangat menyukai olahraga sepeda ini karena bisa membuat tubuhnya jadi lebih fit. Juga mengasyikkan penuh tantangan. “Menikmati pemandangan dan udara segar itu yang tidak bisa dibeli dengan apapun,” celotehnya.
Sudah banyak daerah yang dijelajahi oleh dosen dari FEB Universitas Airlangga Surabaya ini. Sebut saja di Bali, Bandung, Jakarta, dan Makassar. Bahkan, sepedanya sudah menginjak aspal mancanegara, di London, Inggris.
“Saya pernah gowes terjauh itu dari Banyuwangi ke Bali total 158 km,” bangganya. Seru sekali gowes long ride itu karena tantangannya tinggi.
“Lucunya berangkat masih bisa bersamaan saling jaga kecepatan agar tidak ada yang tertinggal. Tetapi jika sudah masuk tanjakan, semuanya berusaha sendiri-sendiri dan menikmati perihnya tanjakan,” bilang Rahma lantas tertawa.
Beruntung, Rahma yang gowes diajak teman kerjanya gabung di 031 Brompton ini mendapat restu dari semua anggota keluarga. “Suami dan anak-anak gowes juga jadi kita kompakan,” ujarnya.
Menurut pengguna sepeda Trek Domane ini lebih banyak sukanya saat gowes. Dukanya apabila cuaca sangat panas dan ban bocor.
Lecturer dan researcher ini sangat suka turing menggunakan jersey Coffee Ride Society. Karena warnanya bagus, desainnya keren elegan, serta bahannya nyaman dan ringan.
Rita Noya
Semangat gowes sangat berapi-api di dalam jiwa Rita Noya. Perempuan kelahiran 59 tahun silam ini jatuh cinta pada olahraga ini.
“Gowes sangat membantu untuk menjaga Kesehatan dan sangat aman untuk lutut,” bilangnya. Untuk itu, Rita sangat berani gowes jarak jauh.
Terjauh, promotor even Jazz Traffic Surabaya ini pernah gowes Surabaya ke Jogjakarta 320 km ditempuh dalam dua hari. Hari pertama 180 km lalu menginap di Ngawi. Esoknya, 140 km dari Ngawi ke Jogja. “Gowesnya dan teman-temannya seru. Tetapi waktu itu saya kurang pengalaman, jadi salah pilih kualitas celana berpadding. Sehingga bisa dibayangkan sakitnya!” cerita Rita lantas tertawa.
Selain bisa untuk menjaga kesehatan, menurut Rita yang diajak gowes oleh teman-teman alumni SMAN5 (Ikasmanca), olahraga ini bisa untuk menjalin silahturahmi antar teman.
Untuk harian, mantan atlet voli Jatim ini biasanya gowes di UC Loop kawasan Surabaya barat. Sedangkan pada weekend, pengguna sepeda Wilier GTR ini gowes keluar kota minimal 100 km.
“Buat saya usia tidak jadi penghalan untuk olahraga. Terutama bersepeda. Karena sejak muda saya sudah suka berolahraga,” tutup perempuan yang memilih jersey Coffee Ride Society (CRS) ini karena cutting dan bahan yang bagus.
Advertisement