Dunia Mengutuk Teror Bom Mesir
Serangan brutal kelompok militan ke sebuah masjid di Mesir saat ibadah salat jumat berlangsung telah membuat dunia geram.
Masyarakat dunia pun sontak melontarkan pernyataan kutukan dan kecaman terhadap aksi penyengan masjid di Rawda, sekitar 40 km dari El Arish, Sinai Utara, Mesir, Jumat 24 November 2017. Akibat serangan itu hingga saat ini tercatat sudah ada 235 korban tewas dan sekitar 109 luka.
"Kami bersama Mesir dalam perang mereka melawan teroris dan melawan siapa pun yang coba mencederai keamanan nasional Mesir," ujar Presiden Palestina Mahmoud Abbas seperti dikutip dari CNN.
Lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, lewat akun Twitter-nya berkicau tindakan terorisme di Sinai utara itu sebagai aksi buruk dan pengecut.
"Dunia tak bisa lagi menoleransi terorisme. Kita harus mengalahkan mereka lewat militer dan mendiskreditkan ideologi radikal sebagai bentuk eksistensi mereka," kicau Trump.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI merilis pernyataan bahwa Pemerintah Indonesia 'menyampaikan duka cita dan simpati yang sangat dalam atas korban meninggal dan mendoakan agar korban luka segera pulih'.
"Bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubuni hotline KBRI Kairo 201022229989," demikian pernyataan Kemenlu RI.
Sebelumnya, dilansir dari CNNIndonesia.com, Dubes RI di Kairo, Helmy Fauzi mengatakan hingga saat ini tak ada laporan ada WNI jadi korban dalam serangan ke Masjid di Mesir itu. Selain itu, di kawasan tersebut tak tercatat ada WNI yang tinggal.
“Atas nama rakyat Indonesia, pemerintah Indonesia berdiri bersama dengan Mesir dalam peristiwa tragis ini dan perang melawan terorisme dan radikalisme,” ujar Helmy.
Kecaman juga di antaranya datang dari Inggris, Yordania, Oman, Irak, Uni Emirat Arab, Rusia, Arab Saudi, dan Kuwait.
Dari dalam negeri Mesir, Presiden Abdel Fattah al-Sisi memanggil menteri-menterinya untuk menyikapi serangan militan tersebut.
Selain itu, dari kelompok agama pun melontarkan kecaman atas teror yang terjadi saat ibadah salat jumat berlangsung.
Juru Bicara Gereja Kristen Ortodoks Koptik Mesir menyatakan itu serangan kejam yang dilakukan saat orang sedang beribadah.
"Kami berdoa kepada Tuhan agar Mesir dijaga dari aksi terorisme brutal yang tak pernah terjadi sebelumnya," demikian pernyataan gereja koptik dikutip dari Ahram Online.
Kecaman juga datang dari Imam Besar Masjid Al Azhar di Kairo, Ahmed al Tayeb. Ia mengutuk serangan itu sebagai upaya menyebar kekacauan.
"Setelah menargetkan umat Kristen, sekarang gilirannya [mereka menyerang] masjid. Seakan terorisme ingin menyatukan orang-orang Mesir dalam kematian dan kekacauan, namun terorisme itu akan dikalahkan, dan kehendak orang-orang Mesir akan menang," ujar Tayeb dikutip dari The Guardian.
Selama ini, otoritas Mesir menganggap bagian utara Sinai sebagai daerah rawan militan. Pasukan keamanan Mesir telah lama memerangi ISIS di Sinai Utara, di mana milisi telah menewaskan ratusan polisi dan tentara.
Pertempuran di kawasan itu terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Milisi umumnya membidik aparat keamanan dalam serangan. Belakangan mereka memperluas serangan ke warga sipil. (kuz)