Dunia Akan Mengikuti Akhirat, Ini Janji Allah Ta'ala
Seorang Mukmin akan selalu hadir dalam perilaku dan tindakan sebagai bukti ketaatannya kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW). Nabi akhir zaman panutan umat manusia seluruh jagat.
Apalagi bagi umat Islam, yang setiap kali menyelandungkan Shalawat Nabi. Suatu anjuran dalam diri setiap Muslim yang mengagungkan namanya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَسَمَّوْا بِاسْمِى وَلاَ تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِى ، وَمَنْ رَآنِى فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِى ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ فِى صُوْرَتِى ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Dari Abu Hurairah ia berkata, Aku mendengar Nabi Saw. bersabda :
"Berikanlah nama dengan namaku dan jangan dengan julukanku. Karena barang siapa melihatku dalam mimpinya sungguh dia benar-benar telah melihatku, karena setan tidak sanggup menyerupai bentukku. Dan barang siapa berdusta terhadapku, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya dalam Neraka." (H.R. Bukhari no .110)
Sebagaimana dipesankan Ustadz Keman Almaarif, yang selalu mengingatkan setiap Muslim. Islam adalah agama yang selalu memberikan nasihat.
Jangan khawatir, Dunia akan mengikuti Akhirat
"Orang menanam Padi maka rumput akan ikut tumbuh bersama padi.
Tapi apakah Padi akan ikut tumbuh ketika kita menanam Rumput?, tentu padi tidak akan tumbuh ketika kita menanam rumput.
Demikian sifat dunia dan akhirat
Jika kita kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti
Sebaliknya jika kita mengejar dunia maka akhirat tidak akan mengikutinya."
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“
(HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih)
Demikian semoga bermanfaat. Amiiin.
Advertisement