Dulu MSN, Sekarang MMN, Mana yang Lebih Garang?
Barcelona pernah memiliki trio penyerang paling mengerikan di dunia ketika (Lionel) Messi, (Luis) Suarez dan Neymar (Junior) menghuni klub itu dalam kurun waktu 2014-2017.
Betapa tidak, trio MSN menjadi mesin gol yang sangat produktif di masanya. Barcelona pun nyaris selalu menang dengan skor besar kala itu, siapa pun lawannya. Total, mereka mencetak 364 gol dan menghasilkan 173 assist.
Perolehan trofi mereka juga cukup mengesankan dengan sembilan kali juara. Trio MSN tercatat membantu Barcelona memenangkan dua gelar LaLiga dan tiga Copa del Rey, serta Supercopa de Espana, Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA, masing-masing satu kali.
Namun trio MSN telah usang usai Neymar memilih pergi meninggalkan Barcelona di musim panas 2017. Namun, saat ini trio lainnya bisa mereka wujudkan setelah Messi resmi bergabung dengan PSG. Tri baru itu bisa dinamakan MMN, Messi, Mbappe dan Neymar.
Memang tidaklah sama dengan sebelumnya. Tidak ada nama Luis Suarez dalam trio lini depan PSG nanti. Namun, Kylian Mbappe diyakini tak kalah mengerikan dibanding pemain Uruguay yang kini membela Atletico Madrid tersebut.
Mbappe vs Suarez
Meski trio MMN belum beraksi, tak sedikit yang meyakini kombinasi ketiga pemain ini bakal menghadirkan ancaman besar bagi semua lawan yang mereka hadapi. Bahkan banyak yang percaya ini akan menjadi trio paling potensial di masa mendatang.
Namun, pernyataan itu tentu kurang adil bagi Suarez yang terbukti memiliki peran sama pentingnya dengan Messi dan Neymar ketika membangun trio paling mengerikan di masa itu. Buktinya, Barcelona kehilangan taring setelah Suarez hengkang ke Atletico pada musim panas 2019 lalu.
Bukti lainnya, Suarez berhasil mengantarkan Atletico menjuarai La Liga 2020/2021. Dia juga tampil sangat produktif dan kerap menjadi penentu kemenangan Atletico lewat gol yang ia lesakkan.
Di sisi lain, di usianya yang baru 22 tahun, Mbappe sudah menjadi salah satu pemain top saat ini. tetapi masih harus dilihat bagaimana ketiganya akan bekerjasama.
Ada perbedaan yang sangat siginifikan di antara ketiganya. Messi telah memasuki usia 34 tahun, dan tetap menjadi pemain terbaik di planet ini. Masalahnya, bisakah dia mempertahankan kemampuannya serta pengaruhnya di lapangan? Atau justru penurunan performanya justru baru dimulai?
Dalam tiga tahun MSN berkolaborasi, pemain Argentina itu rata-rata mencetak 51 gol per musim. Dalam tiga musim terakhir, ia memiliki rata-rata 40 gol per musim. Jumlahnya masih cukup tinggi untuk standar normal, tetapi tidak untuk Messi.
Lalu ada Neymar, yang selama membela PSG kerap dihantam cedera membuatnya gagal bermain lebih dari 20 pertandingan Ligue 1 dalam empat musimnya di ibukota Prancis. Pada musim 2020/2021, pemain Brasil itu hanya mencetak 17 gol, catatan pribadi terendahnya sejak 2013/2014, tahun pertamanya di Barcelona.
Tapi, mungkin bermain bersama Messi lagi merupakan sesuatu akan menginspirasi dan memotivasi dirinya untuk selalu bermain dan kembali ke performa terbaiknya.
Sementara Mbappe adalah bintang muda bertalenta yang memiliki banyak potensi dan keunggulan. Pemain 22 tahun ini menjadi pemain paling muda dibanding kedua rekannya di sektor penyerangan. Namun, asal Mbappe bisa beradaptasi dengan baik, trio ini bakal meraih banyak trofi di kemudian hari.