â€Dulu Enteng Saja Jualan Gus Dur, Sekarang Jualan NUâ€, Alissa Wahid Kritik PKB
“PKB 2018 ini gimana tho ya. Dulu enteng saja jualan nama Gus Dur, sekarang jualan NU. Sedih. Gus Dur dulu bikin partai ini untuk umat, bukan untuk rebutan kekuasaan."
Alissa Wahid, putri sulung KH Abdurrahman Wahid menyesalkan sikap PKB terkait cawapres Jokowi.
“PKB 2018 ini gimana tho ya. Dulu enteng saja jualan nama Gus Dur, sekarang jualan NU. Sedih. Gus Dur dulu bikin partai ini untuk umat, bukan untuk rebutan kekuasaan. Mbok ingat: tasharaful imam ala raiyyah manuthun bil maslahah,” tulis Alissa, dikutip ngopibareng, Kamis 9 Agustus, di akun Twitter @AlissaWahid.
Berbeda dengan Ning Lissa, panggilan akrab kakak dari Yenny Wahid ini, yang mengkritik PKB. KH A Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU, mengingatkan perilaku para elite di PBNU penuh dengan hasrat politik, khususnya soal turut campurnya terlalu dalam soal calon wakil presiden dalam Pilpres 2018. Joko Widodo yang hendak maju kembali, menurut rencana, hendak menggandengan unsur NU sebagai cawapres.
"Para pengurus dan pemimpin Nahdlatul Ulama yang harus bersikap hati-hati dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan, terutama bila terkait dengan politik praktis. Dan sebaiknya tak usah bicara politik praktis di PBNU. Bukan tempatnya".
"Para pengurus dan pemimpin Nahdlatul Ulama yang harus bersikap hati-hati dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan, terutama bila terkait dengan politik praktis. Dan sebaiknya tak usah bicara politik praktis di PBNU. Bukan tempatnya". KH A Mustofa Bisri.
Sebelumnya, Ketua PBNU Robikin Emhas mengungkapkan PBNU tidak akan ikut mendukung Joko Widodo sebagai capres di Pilpres 2019, apabila Jokowi tidak memilih kader NU sebagai cawapres.
Menurutnya, jika Jokowi memilih Mahfud MD sebagai cawapres, PBNU tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Alasannya, Mahfud tidak termasuk dalam daftar kader NU.
Penegasan itu disampaikan Robikin usai pertemuan antara Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PBNU Said Aqil Sirodj, dan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin.
Komentar lain muncul dari intelektual muda NU, Saidiman Ahmad, yang turut menyindir sikap PBNU yang menilai Mahfud MD bukan kader NU.
“Melihat kasus Mahfud MD yang diragukan ke-NU-annya, jadi berpikir untuk merawat baik-baik sertifikat latihan kader IPNU itu. Takut nanti diminta jadi Cawapres dan syaratnya adalah sertifikat kader NU,” sindir Saidiman di akun @saidiman.
Joko Widodo sendiri sudah memberikan bocoran soal siapa sosok yang dia pilih sebagai cawapres mendampingi dirinya. Jokowi mengatakan sosok itu memiliki inisial 'M'.
"Depannya pakai 'M'," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka 8 Agustus.(adi)
Advertisement