Dukung Penanganan Covid, IIK BW Bagikan Ramuan Herbal ke ODP
Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata (BW) Kediri membagikan 800 paket ramuan herbal tradisional kepada Orang Dalam Pengawasan(ODP) di wilayah sekitar kampus mereka. Ramuan itu hasil racikan tim ahli pengobatan interkontinental prodi D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT).
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan IIK BW, Ika Rahmawati mengatakan, kegiatan ini digelar untuk membantu Pemprov Jatim dalam menangani ODP. Kegiatan ini sudah diawali sejak beberapa hari lalu di Kelurahan Bangsal dan Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
"Penyerahan ramuan tradisional secara simbolis dilakukan kepada Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi di Pendopo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Mereka mengapresiasi kinerja IIK BW khususnya prodi D4 PTT," kata Ika kepada Ngopibareng.id, Jumat 19 Juni 2020.
Ka mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah awal dari prodi D4 PTT IIK BW untuk berkontribusi secara langsung di masyarakat dalam melawan COVID-19. Bahan-bahan yang digunakan dalam ramuan ini dijamin ke-halal-annya.
"IIK BW akan membagikan lebih banyak ramuan herbal. Agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Rencananya pembagian akan dilaksanakan selama tiga tahap di wilayah kota Kediri dan Kabupaten Kediri," sambungnya.
Sementara itu, Kaprodi D4 PTT IIK BW Anindini Winda Amalia memastikan, jika lulusan prodi yang dia pimpin telah diakui sebagai tenaga kesehatan tradisonal interkontinental oleh Kemenkes RI. Hasil produk olahan tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Saat lulus, mereka dapat Surat Tanda Regitrasi Tenaga Kesehatan Tradisional (STRKT) dan Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional (SIPTKT). sehingga dapat membuka praktik pengobatan tradisional yang sah dan dilindungi pemerintah. Jadi aman ini obat," kata Anindini.
Dia kemudian menjabarkan, ramuan tradisional yang dibagikan adalah simplisia kering yang diadaptasi dari resep obat herbal Tiongkok. Bahan-bahan tersebut pun mudah didapat di Indonesia dan dipastikan aman karena telah dilakukan riset di China.
"Cara mengolahnya juga cukup mudah. Ramuan berbentuk serbuk ini dapat langsung diseduh sebagai jamu dan dikonsumsi pagi hari dan malam hari," tutup Anindini.
Advertisement