Dukung KPK, Pegiat Anti-Korupsi Galang 10.000 Tanda Tangan
Para pegiat anti-korupsi di Kabupaten Probolinggo menggalang 10.000 tanda tangan di depan Kantor Bupati Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Selasa, 31 Agustus 2021.
Aksi itu sebagai dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, anggota DPR RI.
“Kami mendukung kinerja KPK yang melakukan OTT terhadap bupati dan suaminya. Ini sekaligus sebagai pintu masuk untuk mengusut tuntas kasus-kasus korupsi lainya di Kabupaten Probolinggo,” kata Bupati LSM Lira, Syamsudin di sela-sela aksi.
Para pegiat anti-korupsi itu membentangkan kain putih kemudian secara bergantian membubuhkan tanda tangan. Kain tersebut kemudian dibentangkan menutup papan nama “Kantor Bupati Probolinggo”.
Saat membentangkan spanduk, para pegiat anti-korupsi melantunkan shalawat Asyghil. Usai membentangkan spanduk, sebagian aktivis kembali melakukan cukur gundul. Sehari sebelumnya, puluhan pengurus Lira juga melakukan cukur gundul.
Syamsudin menyarankan, agar KPU menuntaskan kasus korupsi di Probolinggo hingga ke akar-akarnya. “Masih banyak dugaan kasus-kasus korupsi proyek dengan dana puluhan miliar di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Hal senada diungkapkan pegiat anti-korupsi lainnya, Syarful Anam. “OTT yang dilakukan KPK dengan barang bukti uang tunai Rp362 juta menjadi pintu masuk untuk mengusut kasus korupsi yang lebih besar nilanya,” katanya.
Syarful berharap, kasus jual-beli jabatan untuk penjabat (Pj) kepala desa di Kabupaten Probolinggo ini agar diusut tuntas. Tidak hanya jual-beli jabatan Pj kades, tetapi jual-beli jabatan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo.
“Kami prihatin, dugaan kasus korupsi merajalela di Kabupaten Probolinggo, sisi lain Kabupaten Probolinggo masuk 10 besar daerah termiskin di Jawa Timur,” katanya.
Seperti diketahui, KPK melakukan OTT terhadap Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, anggota DPR RI. Dalam OTT, Senin dini hari , 30 Agustus 2021 juga terjaring delapan aparatur sipil negara (ASN).