Duka untuk Lombok, PBNU Serukan Qunut Nazilah
"Oleh karena itu, PBNU menginstruksikan kepada seluruh kepengurusan NU di semua tingkatan dan kepada pimpinan pondok pesantren, masjid, dan mushala untuk membacakan qunut nazilah dan doa keselamatan bangsa," tutur Helmy Faishal Zaini.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas musibah gempa bumi di Nusa Tenggara Barat, Bali dan sekitarnya. PBNU terus menggalang solidaritas kemanusiaan lewat bantuan melalui LPBNU dan LAZISNU.
“Melalui LPBI NU dan LAZISNU, Nahdlatul Ulama mengirimkan bantuan dan mendirikan posko kemanusiaan. Sebuah usaha untuk meringankan beban saudara-saudara kita,” kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini pada ngopibareng.id, Senin 6 Agustus.
Sekjen Helmy menegaskan, selain upaya lahiriah, ikhtiar batin juga harus dilakukan sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.
"Oleh karena itu, PBNU menginstruksikan kepada seluruh kepengurusan NU di semua tingkatan dan kepada pimpinan pondok pesantren, masjid, dan mushala untuk membacakan qunut nazilah dan doa keselamatan bangsa," tuturnya.
Ia berharap agar bangsa Indonesia selalu dalam lindungan Allah dan penduduknya dikaruniai keamanan.
Seperti dilansir ngopibareng.id, gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga berita ini diturunkan sebanyak 91 orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka akibat musibah gempa ini.
Gempa awal terjadi pada Minggu 5 Agustus 2018 pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 6,8 SR dan tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, beberapa saat kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa tercata 7 SR dengan potensi tsunami. Guncangan gempa juga terasa kuat hingga ke Pulau Bali.
“Saat terjadi gempa, kondisi mencekam karena gulap gulita. Mereka saat ini membutuhkan makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan,” ujar Ali Yusuf.
Dibutuhkan Korban
Sementara itu Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU M. Ali Yusuf menerangkan, saat ini para korban gempa di Lombok, NTB sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, pakaian, dan selimut.
“Saat terjadi gempa, kondisi mencekam karena gulap gulita. Mereka saat ini membutuhkan makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan,” ujar Ali Yusuf.
Saat ini, menurutnya, para relawan NU dari seluruh lembaga dan badan otonom turun melakukan evakuasi bersama TNI dan pemerintah. Pos peduli NU juga didirikan dengan melakukan pelayanan kesehatan dan kebutuhan lainnya untuk para korban.
Ali Yusuf menegaskan, selain memberikan bantuan pokok, seluruh relawan dan pemerintah harus segera memperhatikan tempat tinggal warga yang hancur dan rusak terkena gempa.
“Tahap membangun kembali rumah-rumah rusak perlu mendapat perhatian penting,” jelasnya. (adi)