Duka di HUT Ke-725 Kota Surabaya
Hari ini, tepat di perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke–725 tahun. Namun, peringatan tahun ini nampaknya menyimpan rasa kecewa bagi Wali Kota Tri Rismaharini.
"Kami merayakan dengan hati yang terluka," kata dia saat membuka Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-725, di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Kamis, 31 Mei 2018.
Perasaan itu muncul, kata Risma, karena sebagian saudara kita tidak dapat bersama memperingati dengan rasa syukur, sebaliknya, malah dengan penuh rasa duka cita, akibat serangan bom di Surabaya beberapa waktu lalu yang memakan banyak korban.
Kenyataan pahit ini, kata Risma, harus dihadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan di kota Surabaya. "Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, Kita Bersaudara!" serunya.
Menurutnya, para pelaku serangan bom itu telah mencoba mengoyak semua hasil kinerja kolektif membangun kota dan bahkan sendi–sendi persatuan dan kesatuan bangsa.
Risma mengatakan, saat ini, warga Kota Surabaya mengemban misi bersejarah “mengalahkan” musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Sebab, apabila itu kalah, maka kita akan mengalami penjajahan kembali, yakni hanya menjadi penonfk atau bahkan akan mengalami devide et impera atau adu domba di kota sendiri.
“Kita dan para Pahlawan, tentu ingin Anak–Anak menjadi Pemenang, bukan penonton. Untuk itu, izinkan saya berbicara Tidak ada yang tidak bisa, asal kita mau atau tidak,” ujarnya. (frd)
Advertisement