Duh...Susahnya Jaga Jarak Saat Bekerja
Sebut saja namanya Dea. Dia masih tercatat sebagai karyawan baru di sebuah perusahaan start up yang ada di Surabaya. Dia ingat betul. Dia melamar di perusahaan start up ini saat masih dalam kondisi pandemi. Interviewnya pun dilaksanakan memakai masker. Yang menginterview pun juga memakai masker.
Beberapa hari kemudian, setelah interview dia dikabari kalau lolos sebagai pegawai dengan status percobaan. Namun, sisi dia merasa gembira, satu sisi lain dia juga merasa was-was juga. Penyebabnya, interaksi yang cair di perusahaan start up sering kali mengabaikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jaga dan mencuci tangan.
"Kesadaran untuk melakukan melaksanakan protokol kesehatan itu sebenarnya ada. Namun karena interaksi yang cair, menjadi tak ketat untuk melaksanakan. Terutama dalam hal melakukan jaga jarak," keluh Dea.
Akhirnya, karena merasa masih pegawai baru yang masih sungkan mengingatkan melaksanakan 3M, Dea akhirnya memberlakukan protokol kesehatan secara ketat untuk dirinya sendiri. Terutama taat memakai masker, meski dirasa tak nyaman saat menjalankan aktivitas pekerjaan dalam ruangan.
Apa yang dialami oleh Dea ini sebenarnya hanya contoh bagian kecil bagaimana sulitnya membiasakan diri untuk melaksanakan 3M dalam kehidupan sehari-hari. Terutama soal menjaga jarak.
Kecenderungan masyarakat untuk melaksanakan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan secara komplit itu ternyata sulit. Padahal, melakukan 3M secara disiplin masih dianggap sebagai cara pencegahan yang terbaik sebelum vaksin ditemukan.
Namun sayangnya, menurut menurut survei terkini hasil kerjasama antara Unicef dengan Nielsen, dari 2000 responden dari Jabodetabek, Medan Bandung, Semarang, Surabaya dan Makasar, baru 32 persen responden yang mempraktikkan semuanya bersamaan.
Menurut hasil survei tersebut, sebagian besar responden baru mempraktikkan salah satu atau salah dua saja dari 3M. Sebagian kecil mencuci tangan adalah langkah pencegahan yang disusul dengan memakai masker.
"Sedangkan menjaga jaraknya ini, menjadi langkah 3M yang paling jarang dilakukan. Padahal, 3M itu adalah satu paket dengan memakai masker dan mencuci tangan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro dalam sebuah kesempatan.
Oleh karena itu, Raisa berharap agar masyarakat harus disiplin untuk melaksanakan 3M sepaket. Karena untuk saat ini, sebelum vaksin ditemukan, maka vaksin yang paling ampuh adalah melaksanakan protokol kesehatan dengan melakukan 3M.
Advertisement