Dugaan Kasus Pengelapan Uang Jaket BEM Unair, Ada Bantuan Mediasi
Kabar penggelapan uang jaket BEM Unair tersebar melalui Twitter. Akun @AREAJULID mengunggah ulang video dari pengurus BEM Unair Achmad Alak. Dia membeberkan kronologi dugaan penipuan uang pengadaan jaket senilai Rp20 juta. Dia juga mengaku telah melaporkan ke Polrestabes Surabaya.
Kabar ini pun sampai ketelinga pihak rektorat. Dihubungi Ngopibareng.id, pihak kampus diwakili oleh Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Martha Kurnia Kusumawardan mengatakan, pihaknya menyerahkan penyelesaian masalah ini pada internal BEM Unair.
"Itu adalah masalah internal mahasiswa. Ini juga bisa dijadikan pembelajaran mahasiswa dalam berorganisasi. Bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah," ujar Martha, Kamis, 17 Juli 2021.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap memantau situasi permasalahan tersebut hingga terselesaikan. "Kami juga tetap membantu dengan memediasi serta memantau perkembangan situasi tersebut," terang Martha.
Dia berharap, masalah yang terjadi saat ini bisa menjadi proses pendewasaan diri mahasiswa dalam berorganisasi. "Ini akan menjadi proses pembelajaran diri mereka dalam berorganisasi," imbuhnya.
Kronologi Kejadian Dugaan Pengelapan Uang Jaket BEM Unair
Menteri Ekonomi Kreatif BEM Unair, Achmad Alak menjelaskan, kronologi penipuan jaket BEM Unair lewat media sosialnya. Alak menyebut, pemesanan jaket BEM Unair dimulai pada Februari 2021. Pihaknya telah mewawancarai sejumlah pengusaha konveksi. Sasarannya adalah mahasiswa yang memiliki usaha konveksi. Tujuannya untuk memberdayakan mahasiswa yang memiliki usaha konveksi.
Namun akhirnya, seorang mahasiswa vokasi bernama Widi, terpilih sebagai eksekutor pembuat jaket BEM Unair. "Dengan rekomendasi dari Mas Sined, selaku Irjen BEM Unair, saya memutuskan untuk menggarap jaket di Mas Widi," katanya.
Sejak itu pihaknya kemudian mengirim uang sebesar Rp20 juta kepada Widi. Namun, setelah membayar uang, pihaknya kesulitan mengontak penjahit. "Widi tak bisa membantu menyambungkan ke penjahit. Beliau (Widi) menjanjikan pada 23 Mei ke Surabaya, untuk menjanjikan ketemu penjahit," kata Alak.
Hingga video tersebut diungah, Alak menyebut belum ada kabar dari Widi terkait kejelasan jaket mereka. Pantauan Ngopibareng.id, video ini diunggah sekitar 14 jam lalu di Instagram. Kemudian, Alak bertemu dengan Sined dan Chak yang disebut sebagai Presiden BEM Unair. Namun dalam pertemuan tersebut tak menghasilkan solusi apapun terkait kejelasan jaket.
Alak lantas berinisiatif pergi ke alamat penjahit sesuai yang tertera dalam MoU. "Penjahit mengaku tak mengetahui Widi, tak menerima pesanan dari Unair, dan vendor atau penjahit tak sesuai dalam MoU," lanjut Alak.