Dugaan Korupsi, DPRD Jatim Sorot Kinerja Bank Jatim
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Anwar Sadad menyoroti kinerja Bank Jatim yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim pasca ditemukannya 74 perkara dugaan kasus korupsi.
Ia mengatakan, Bank Jatim harus berbenah mengubah cara kerjanya untuk bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat.
"Saya khawatir banyaknya perkara korupsi memengaruhi kepercayaan publik pada Bank Jatim. Harapan saya hal ini menjadi pelajaran bagi Bank Jatim untuk memperbaiki kinerjanya," ujar Sadad, Jumat, 22 Juli 2022.
Ia menambahkan, Bank Jatim ini salah satu BUMD andalan di Jatim dalam pengembangan ekonomi. Untuk itu, ada harapan besar dari publik pada bank plat merah ini karena terbukti dari tahun ke tahun memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD).
"Saya berharap Bank Jatim berkoordinasi dengan DPRD, khususnya Komisi C. Bank Jatim harus mau menerima masukan dari Komisi C. Jangan berlindung di balik UU Perbankan. Karena hakikatnya pemilik saham Bank Jatim itu rakyat Jatim. Mereka punya kewajiban untuk selalu berkoordinasi dengan Komisi C sebagai representasi dari rakyat Jatim yang membidangi perbankan," tutur politis Partai Gerindra itu.
Seperti diketahui, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kejaksaan Negeri se-Jatim mencatat setidaknya ada 74 perkara dugaan korupsi Bank Jatim.
Hal ini terungkap dari hasil analisis dan evaluasi (Anev) Kejati Jatim pada semester I (Januari -Juli). Dari catatan Bidang Pidana Khusus, setidaknya ada 11 perkara korupsi yang ditangani pihaknya terkait dengan Bank Jatim. Sedangkan, 63 sisanya ditangani oleh Kejari di seluruh Jawa Timur.