Duet Yamaha Yakin MotoGP 2023 Lebih Padat dan Sulit
Duet pembalap Monster Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, kompak menyebut penambahan Sprint Race akan menciptakan akhir pekan MotoGP yang padat dan sulit.
Musim MotoGP 2023 tidak hanya menajdi yang terbesar dalam hal putaran, 21 putaran, tetapi penambahan format Sprint Race di setiap putaran membuat jumlah balapan akan meningkat jadi 42.
Sprint Race Sabtu sore akan menempuh setengah jarak balapan normal dengan pemberian poin setengah, dan tidak secara resmi dihitung sebagai kemenangan Grand Prix.
Tapi balapan MotoGP adalah balapan MotoGP, yang berarti tekanan fisik dan mental yang sama, belum lagi risiko yang bisa terjadi dalam 42 balapan itu.
“Saya pikir ini akan menjadi tantangan besar bagi para pembalap,” kata juara dunia 2021 Fabio Quartararo, pada peluncuran tim Monster Yamaha di hari Selasa, 17 Januari 2022.
Menurutnya, hal ini menuntut semua pembalap untuk tampil konsisten, terutama dalam menghindari cedera atau pemulihan cedera.
“Jika Anda cedera, Anda tidak hanya akan melewatkan satu balapan, tetapi pada dasarnya satu setengah [per akhir pekan]. Jadi Anda harus benar-benar konsisten dan membuat hasil terbaik, tetapi secara mental dan fisik itu akan berada di level yang berbeda dari tahun lalu.”
Pembalap Prancis itu juga menyoroti dampak dari hilangnya Free Practice 4, yang digantikan oleh Sprint Race.
Berbeda dengan FP2 yang berlangsung Jumat sore, FP4 adalah satu-satunya sesi latihan yang digelar pada waktu yang sama dengan balapan (Minggu).
Tapi tidak seperti FP2, FP4 tidak tidak memiliki insentif tambahan posisi langsung ke Kualifikasi 2 yang sudah ditentukan pada sesi sebelumnya.
Itu berarti tim dan pembalap bisa fokus murni pada persiapan balapan.
“Ini akan berubah cukup banyak, terutama untuk (balapan) hari Minggu, karena biasanya Sabtu sore kami berlatih untuk mempersiapkan balapan pada hari Minggu,” kata Quartararo.
“Itu FP4. Tapi sekarang kita akan mengadakan balapan [Sprint]. Jadi akan sulit untuk benar-benar mempersiapkan balapan 'nyata' di hari Minggu karena di hari Jumat sore kami harus langsung lolos ke Q2, tapi juga memikirkan balapannya.”
“Ini akan menjadi akhir pekan yang sangat intens. Tapi itu tugas kita untuk tampil. Dan kami akan melakukannya dengan baik.”
Rekan setimnya, Franco Morbidelli, juga angkat bicara. Menurutnya, secara fisik dan mental akan berbeda. Setiap pembalap akan membayar lebih jika mengalami cedera atau suatu masalah.
“Namun itu adalah perpaduan yang saya suka. Jadi mari kita lihat saja,” ujar Morbidelli.
“Ini pasti akan menarik bagi para penggemar, satu balapan lagi setiap akhir pekan. Semua orang suka pertempuran begitu. Pasti akan ada lebih banyak gesekan.”
Musim Tersulit
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, juga menyoroti fakta bahwa, dari 21 putaran, hampir setengahnya akan diadakan di luar Eropa setelah penambahan India dan Kazakhstan dengan mengorbankan Aragon.
“Menurut saya, tahun ini akan menjadi tahun tersulit atau tahun terlama dan terberat yang pernah ada di dunia MotoGP,” ujar Jarvis.
“Kami memiliki 21 balapan. Kami memiliki 10 balapan di luar Eropa, 11 balapan di dalam Eropa. Ini akan dimulai pada 26 Maret dan selesai pada November.
“Ada juga Sprint Race baru di hari Sabtu. Itu akan menjadi setengah jarak, setengah poin. Tapi itu berarti bagi tim kami dan para pebalap akan mengadakan 42 balapan tahun ini. Jadi itu akan sulit.”
“Pokoknya, kami akan melakukan yang terbaik. Saya pikir itu akan sulit, terutama bagi para pebalap. Tetapi bagi para penggemar akan ada lebih banyak balapan untuk ditonton… Dan jika kami dapat memberikan lebih banyak pertunjukan kepada para penggemar, itu lebih penting.”
Direktur tim Massimo Meregalli memperkirakan bahwa para insinyur akan menuangkan data balapan Sprint hingga Sabtu malam.
“Setelah balapan Sprint kami harus benar-benar melihat ke dalam semua data untuk mencoba meningkatkan kemampuan kami untuk balapan utama pada hari Minggu,” katanya.
“Yang pasti format baru ini akan lebih menyenangkan untuk ditonton para penggemar, tapi mungkin sedikit lebih menegangkan bagi kami!”
Menurutnya, semua tim akan berharap untuk menghindari kesalahan. Ia meyakini, tim yang paling sedikit membuat kesalahan, itulah yang akan tampil sebagai juara.
"Jangan anggap remeh, karena cepat atau lambat Anda akan membuat kesalahan dan terutama tahun ini dengan 42 balapan yang sangat konsisten akan menjadi kunci untuk mendapatkan gelar.”
Advertisement