Duet Machfud-Mujiaman Dinilai Bisa Majukan Surabaya
Sejumlah pakar menilai duet Macfud Arifin dan Mujiaman Sukirno, tepat untuk Surabaya. Latar belakang profesi serta beragam prestasi di masa lalu membuat dua sosok ini dinilai memiliki kapasitas mengelola Surabaya secara proefsional, sekaligus berpeluang mencuri hari Warga Surabaya dalam Pilkada Desember nanti.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Prof Rachmah Ida menyampaikan, karakter pemilih di Surabaya saat ini sudah berubah, masyarakat cenderung akan memilih calon yang benar-benar pas di hatinya. "Gejala itu bisa berlaku untuk semuanya, termasuk Surabaya sudah ada contohnya," ujar Rachmah.
Namun, itu tidak bisa terjadi tanpa bergerak, apalagi lawan yang dihadapi keduanya adalah dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang berhasil memenangkan kontestasi dalam empat periode. Sehingga, ia menilai apa yang dilakukan Machfud Arifin dengan turun ke lapangan secara massif sudah sangat tepat untuk meningkatkan popularitas. "Masyarakat Surabaya itu tak kenal maka tak sayang," jelasnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Bhayangkara Surabaya, Fitria Widiyani Roosinda menilai, duet Machfud Arifin-Mujiaman, dapat memberi perubahan yang signifikan terhadap Kota Surabaya.
Hal itu, ia jelaskan, karena sosok keduanya adalah professional yang kenyang akan pengalaman di bidang masing-masing. Selain itu, tak sedikit masyarakat yang kecewa dengan kepala daerah yang berlatar politisi karena terkadang memprioritaskan kepentingan partai.
"Pasangan MM dapat menggunakan peluang ini untuk memenangkan hati masyarakat. Sebenarnya masyarakat kita sudah semakin terdidik. Jejak digital, rekam prestasi, itu sangat menentukan. Oleh sebab itu berbagai program solutif kreatif harus diciptakan oleh pasangan MM," terang wanita yang akrab disapa Tya itu.
Menurutnya, Machfud-Mujiaman Pasangan profesional terbiasa bekerja dengan beragam tekanan dan tenggat. Sehingga sangat bisa dan menyelesaikan berbagai permasalahan di Surabaya.
Di mana, Machfud Arifin kenyang pengalaman setelah tiga kali menjabat sebagai Kapolda, kemudian Mujiaman Sukirno baru saja mundur dari Direktur Utama PDAM Surya Sembada, kenyang pengalaman mengelola perusahaan daerah. Di bidangnya, keduanya juga bepretasi dalam banyak hal.