Duet Charlie dan Bupati Irsyad di Penutupan Rakornas Lesbumi
Tiga hari berturut-turut, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdhatul Ulama (LESBUMI NU) sukses menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ketiga, di Taman Candra Wilwatikta Pasuruan.
Kesuksesan acara tersebut ditutup dengan Konser Sholawat Lesbumi oleh Charlie Van Houten (eks personel ST 12) yang berduet dengan Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, Jumat, 5 Juli 2019 malam.
Di hadapan ribuan warga, Bupati Irsyad dan Charlie menyanyikan lagu berjudul "Sholawat NKRI". Kolaborasi keduanya mendapat sambutan hangat dari seluruh undangan, termasuk Ketua Lesbumi, Kiai Ngabehi Agus Sunyoto.
"Pak Bupati suaranya memang indah. Saya sangat mengapresiasi langkah beliau dalam membangun Kabupaten Pasuruan untuk menjadi semakin maju," kata Kiai Sunyoto dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Kiai Sunyoto menyampaikan Lesbumi tidak hanya merawat seni dan budaya saja. Akan tetapi juga tegas dalam memberikan perlindungan, pengawalan bahkan tindakan perlawanan terhadap gerakan-gerakan anti seni budaya.
"Kita siap untuk mengawal kalau ada pihak-pihak yang menentang adanya seni dan budaya. Karena seni dan budaya adalah bagian daripada Khidmah," katanya.
Tak hanya tentang seni dan budaya, mantan Pengurus PW ansor Jatim tersebut juga menyinggung perihal fenomenal kecanggihan teknologi yang mampu mengalihkan pandangan semua orang. Tak terkecuali keteguhan seseorang terhadap keimanan.
"Kalau selama ini orang Islam selalu mengusahakan ingat kepada Allah Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta, maka di era milenial ini sudah menunjukkan perubahan. Orang lebih banyak mengingat smartphone, lebih banyak baca WhatsApp, Instagram, Facebook daripada zikir. Maka dari itu, kita harus perkuat agama kita agar jangan sampai kita kelewatan," katanya.
Sementara, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan, mendukung langkah Lesbumi dalam melestarikan seni dan budaya di tanah air.
"Seni dan budaya itu warisan. Jadi harus dan wajib dilestarikan. Kami bangga, Pasuruan menjadi tempat rakornas. Semoga Lesbumi selalu konsisten dan lebih baik ke depannya," ujar dia.
Seperti diketahui, dalam rakornas ini, ada serangkaian agenda kegiatan. Mulai dari pameran seni rupa, instalasi, naskah kuno, pusaka dan topeng. Untuk pameran seni rupa, yang dipamerkan sebanyak sebanyak 44 lukisan, 3 patung dan 1 seni instalasi oleh puluhan seniman Lesbumi.
Sedangkan naskah-naskah kuno merupakan koleksi anggota Lesbumi yang mengedepankan pelestarian. Yang menarik, untuk pemeran seni rupa terdapat salah satu lukisan karya Gus Mus (KH Musthofa Bisri) dan KH Zawawi Imron.
Demikian juga pameran keris dan topeng merupakan koleksi anggota Lesbumi masing-masing sebanyak 57.Angka 57 ini menggambarkan usia Lesbumi di tahun 2019.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj memberikan apresiasi kepada Ketua Lesbumi PBNU dan Bupati Pasuruan yang telah menunjukkan kesuksesan, upaya dan kerjanya melaksanakan rakornas.
"Semoga dengan rapat ini, lesbumi semakin mampu mewarnai seni budaya Indonesia dan mempengaruhi perjalanan dinamika seni budaya Bangsa Indonesia," katanya.
Tambah Said, NU dalam perjuangannya meneruskan apa yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu, yakni selalu memberikan dakwahnya melalui seni dan budaya yang tidak bertentangan dengan syariat islam. Bahkan budaya kita jadikan infrastruktur agama.
"Budaya akan menjadi lestari, agama akan menjadi kuat. Persatuan, integritas antara budaya dan agama menjadikan Bangsa Indonesia, umat islamnya menjadi bermartabat, berkarakter mempunyai integritas yang maksimal," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement