Dubes RI Dorong Komisi VII DPR RI Pelajari Pengelolaan Bauran Energi di Jepang
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi berharap melalui kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Komisi VII DPR RI mendapatkan gambaran langsung pengolahan energi nuklir sebagai salah satu bauran energi atau energi primer gabungan yang terdiri dari minyak dan gas bumi, batubara, energi baru serta energi terbarukan.
Hal itu disampaikan Dubes Heri Akhmadi yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi saat beramah tamah dengan Komisi VII DPR RI di Wisma Duta Tokyo, Selasa 7 Mei 2024. "Saya berharap kunjungan Bapak Ibu ke PLTN Fukushima Daichi bisa mendapat wawasan langsung upaya Jepang membangun kembali kepercayaan publik seputar energi nuklir sebagai bagian dari bauran energi. Ini memang tantangan tersendiri. Indonesia sendiri berencana untuk mengembangkan nuklir sebagai salah satu bauran energi," ujar Dubes Heri. Turut mendampingi pada acara tersebut Koordinator Fungsi Politik Ali Andika Wardhana, Atase Perindustrian Sofyari Rahman, dan Diplomat Muda Yusuf Ausiandra.
Dalam kesempatan itu Dubes Heri juga memaparkan kerja sama Indonesia Jepang dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC). Termasuk 78 proyek terkait AZEC di Indonesia diantaranya pengembangan energi terbarukan melalui proyek instalasi sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di berbagai lokasi di Indonesia.
“Kerja sama terkait AZEC ini penting karena terkait tantangan perubahan iklim global. Indonesia memerlukan tindakan yang tepat untuk mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca secara bertahap. Ini sesuai dengan komitmen Indonesia dalam Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC). Net Zero Emission (NZE) secara nasional ditargetkan dapat dicapai pada tahun 2060. Namun, kita harus yakin dan berkomitmen untuk mencapai target NZE lebih cepat, pada 2050,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meyakini Indonesia dapat menyusun kebijakan yang dapat menjaga akselerasi Indonesia mencapai NZE pada tahun 2060, dengan bauran energi yang dirancang secermat mungkin.
"Sangat menarik, ya. Kami lihat langsung Jepang melalui PLTN Fukushima Daichi dengan segala daya upayanya setelah bencana gempa tsunami 2011, berhasil menurunkan tingkat radiasi ke titik aman. Menjadi pelajaran berharga buat kita di Indonesia yang butuh energi banyak. Nuklir adalah salah satu opsi. Kita sudah hitung tanpa nuklir tampaknya sulit kita mencapai NZE di 2026. Bapak Dubes secara empirik juga memberikan capaian menarik kerja sama Indonesia Jepang bidang energi. Bauran energi menjadi kebijakan nasional mendapat masukan yang berharga dari kunjungan ini. Kami percaya Jepang menawarkan peluang dan inovasi termasuk investasi potensial tidak hanya sektor energi tapi juga sektor ekonomi dan industri," tegas Sugeng Suparwoto.
Turut hadir dalam acara ini Direksi Pertamina, Direksi Nusantara Power, Direksi Vale Indonesia. Hadir pula Profesor di The University of Tokyo yang merupakan pakar energi sistem dan hidrogen, Aziz Muhammad, yang memaparkan pengelolaan dan peluang pengembangan hidrogen di Indonesia.
Pada kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Jepang pada 6 – 12 Mei 2024 ini, selain berkunjung ke PLTN Fukushima Daiichi, delegasi juga melakukan pertemuan dengan Director General for International Policy on Carbon Neutrality Ministry of Economy, Trade and Industry (METI). Sejumlah topik dibahas diantaranya pengembangan energi terbarukan dalam kerangka AZEC dan penyusunan RUU Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
Advertisement