Dubes Heri: Sinergi Bidang Energi Indonesia dan Jepang Difokuskan untuk Kesejahteraan Kedua Bangsa
Dalam sesi diskusi panel Nikkei Forum: Future of Asia bertema “Can Asia Achieve Zero Emissions?” pada Jumat, 24 Mei 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif memastikan Indonesia telah mengembangkan peta jalan menuju Net Zero Emission (NZE) untuk mencapai target emisi dan melaksanakan transisi energi ramah lingkungkan.
Diskusi turut menghadirkan pembicara Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tetsuya Watanabe dan Gubernur National Bank of Kamboja Chea Serey.
Peta Jalan NZE ini menurutnya terdiri dari pengembangan energi terbarukan, program pengurangan karbon, penghentian dini pembangkit listrik tenaga batu bara, elektrifikasi, efisiensi energi, serta Carbon Capture and Storage (CCS/CCUS).
“Ini termasuk pembangunan infrastruktur interkoneksi ketenagalistrikan, infrastruktur pipa gas, dan program penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap. Lalu yang kedua dalam bentuk kebijakan pendukung program dalam bentuk penyederhanaan perizinan, pemberian insentif dan keringanan perpajakan dan rencana pengesahan Undang-Undang Energi Terbarukan. Untuk mempercepat pencapaian NZE Indonesia membutuhkan dukungan finansial lebih lanjut. Selain itu program transisi energi bersih harus memberikan dampak positif kepada masyarakat. Kerja sama antara negara maju dan negara berkembang harus diperkuat untuk saling mengisi kesenjangan, no one left behind,” papar Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Pertemuan Menteri ESDM RI dengan Menteri METI Jepang
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Jepang, Ken Saito pada Rabu, 22 Mei 2024, Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong transisi energi melalui penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri Asia Zero Emission Community (AZEC) yang akan diadakan pada 20 – 21 Agustus 2024 mendatang di Jakarta. Rangkaian kegiatan juga termasuk peresmian ‘Asia Zero Emission Center’ di ERIA dan Forum Bisnis.
Dalam pertemuan itu kedua Menteri juga menyepakati perpanjangan dokumen kerja sama “Memorandum of Cooperation on Energy” untuk lima tahun ke depan dan penyelenggaraan Indonesia – Japan Energy Forum ke-8 di tahun 2024.
Dubes RI Tokyo Heri Akhmadi didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Sunan Jaya Rustam yang turut hadir dalam pertemuan itu menekankan kemitraan komprehensif Indonesia – Jepang di bidang energi.
"Sinergi dan kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang energi terus berupaya mewujudkan hasil konkret, nyata dan berdampak untuk kedua bangsa dalam kerangka Kemitraan Komprehensif Strategis," tegas Dubes Heri.
Selama kunjungan kerja di Jepang, Menteri ESDM juga menemui Gubernur dan Chairman Japan Bank for International Cooporation (JBIC), Vice President Japan International Cooporation Agency (JICA), Ketua Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Friendship Exchange Council dan pimpinan pelaku usaha Jepang di bidang energi untuk mempromosikan kerja sama pembangunan infrastruktur yang mendukung pencapaian Net Zero Emission.