Dubes China Meradang, Peringatkan AS Masuk Pusaran Konflik Taiwan
Duta Besar China untuk Washington Qin Gang meradang. Ia dengan tegas memperingatkan "konflik militer" jika Amerika Serikat terus mengambil langkah yang dianggap Beijing mendorong kemerdekaan Taiwan.
"Jika otoritas Taiwan, yang didorong Amerika Serikat, terus menempuh jalan menuju kemerdekaan, kemungkinan besar (akan) melibatkan China dan Amerika Serikat, dua negara besar, dalam konflik militer," kata Qin kepada National Public Radio mengacu pada pulau demokrasi yang dipandang China sebagai miliknya.
Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara dengan media AS yang disiarkan Jumat. "Isu Taiwan adalah masalah terbesar antara China dan Amerika Serikat," kata duta besar, seperti dikutip Kyodo News, Minggu 30 Januari 2022.
Pernyataan Tak Biasa
Penyiar radio mengatakan itu adalah pernyataan langsung "tidak biasa" soal Amerika Serikat dan Taiwan, mencatat bahwa China biasanya berbicara dalam istilah yang lebih umum, seperti mengatakan Amerika Serikat "bermain dengan api."
Washington berkomitmen pada kebijakan "satu China", yang mengakui Beijing sebagai "satu-satunya pemerintah resmi China", tetapi mengizinkan hubungan tidak resmi dengan Taiwan dan bantuan bagi pulau itu untuk mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang menunggu reunifikasi, dengan kekerasan jika perlu, dan telah berusaha untuk membawa wilayah demokrasi ini ke dalam rangkulannya.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mendesak Beijing menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik dan ekonominya terhadap Taiwan.
Ditanya tentang prospek Beijing menyerang Taiwan, Qin, yang menduduki jabatan duta besar pada Juli tahun lalu, mengatakan bahwa warga Cina daratan dan Taiwan sama-sama Cina dan "hal terakhir" yang harus dilakukan adalah berperang dengan "rekan senegaranya."