Dua WNI Diserang di Stasiun Philadelphia, Aksi Rasial Meningkat
Eskalasi rasial di Amerika Serikat semakin tajam, dalam beberapa waktu belakangan. Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di antaranya, menjadi korban. Dua remaja putri asal Indonesia yang berada di Philadelphia mengalami perundungan saat berada di stasiun kereta City Hall Septa pada Minggu 21 Maret 2021.
Kedua WNI itu diketahui berinisial N (18) dan M (17) dan mengakui ditampar saat sedang menunggu kereta di Septa Station, City Hall. Selain ditampar, keduanya juga mendapatkan serangan verbal.
Dua remaja tersebut tengah berada di stasiun ketika insiden yang melibatkan sekelompok wanita kulit hitam mendatangi mereka. Demikian informasi dari NBC10 Philadelphia, dikutip Senin 29 Matet 2021.
Dua remaja putri Indonesia ini mengatakan mereka kemudian diserang empat wanita tersebut dan meyakini serangan tersebut bermotif rasialis.
"Saya pulang ke rumah dan mulai menangis, karena saya terkejut, dan panik," ungkap salah satu remaja putri tersebut.
Menurut NBC10 Philadelphia, dua remaja putri tersebut yang ditemui pada Jumat waktu setempat (26 Meret 2021), tidak menghendaki identitas mereka diungkap. Namun, ia menginginkan kejadian ini diketahui publik.
Dalam rekaman video singkat yang dibagikan, tampak salah seorang wanita kulit hitam berambut panjang mengenakan jin belel, sweter hitam lengan panjang, dan bermasker tampak mengumpat dengan kata-kata kasar kepada mereka.
Setidaknya ada 15-20 orang yang tengah berada di stasiun pada saat insiden, namun empat wanita itu hanya menargetkan orang-orang Indonesia, sebelum berakhir dengan mereka berdua.
"Perempuan lainnya menampar pipi kanan teman saya dan dia mulai menangis, dan perempuan lainnya menampar sebelah kiri kepala saya berkali-kali, sampai headset saya jatuh," ungkap remaja putri Indonesia lainnya.
"Kejadian ini sangat menakutkan, karena banyak sekali yang masuk ke benak saya, seperti unggahan video daring soal..." ungkapnya yang terpotong.
"... Orang Asia dipukuli," lanjut temannya.
Sementara itu, pihak SEPTA mengatakan terus berupaya melakukan praktik terbaik untuk mencegah kejahatan kebencian bersama semua mitra penegak hukum dari seluruh kawasan.
Langkah Kemlu RI, Hormati Privacy Act
Kementerian Luar Negeri mengatakan telah menindaklanjuti kabar penganiayaan yang dialami dua warga negara Indonesia (WNI) di Philadelphia, Amerika Serikat.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, telah menghubungi kantor Wali Kota Philadelphia terkait masalah ini.
"KJRI New York sudah lakukan komunikasi dengan kantor walikota Philadelpia sampaikan concern. Sambil tentunya menghormati privacy act," ujar Retno melalui keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Yudha Nugraha, mengatakan kedua WNI itu diketahui berinisial N (18) dan M (17) dan mengakui ditampar saat sedang menunggu kereta di SEPTA Station, City Hall. Selain ditampar, keduanya juga mendapatkan serangan verbal.
"Para korban tidak menderita luka fisik, namun mengalami syok. Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib," kata Yudha.
"Diinformasikan bahwa untuk sementara kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassement dan bullying. Polisi Philadelphia sedang menyelidiki rekaman CCTV kejadian dimaksud untuk menentukan apakah kasus ini bermotif rasial/kebencian terhadap etnis tertentu," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, perwakilan RI di seluruh wilayah AS telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar selalu waspada, berhati-hati, dan melapor ke pihak berwajib dan perwakilan RI jika menjadi korban pelecehan atau kekerasan bermotif rasial.
"Perwakilan RI juga terus menjalin koordinasi intensif dengan simpul komunitas dan tokoh agama/pemuka masyarakat Indonesia untuk memperkuat monitoring dan sosialisasi," tutur Yudha.