Dua Warning Rasulullah soal Ghibah dan Namimah, Ini Penjelasannya
Di zaman yang setiap hari seolah dikuasai oleh media sosial, umat Islam di Indonesia seolah tak lepas dari handphone atau pun gedget. Di dalamnya terdapat fasilitas guna melakukan aktivitas bermedia sosial (medsos).
Tapi, justru di sinilah akar masalahnya. Menjadikan seseorang mudah emosi, mudah melakukan perbuatan buruk. Seperti bergosip dan bergunjing. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) telah berpesan kepada umat Islam agar menghindari dua hal penting. Begini dua perbuatan yang di-warning oleh Nabi Muhammad SAW.
1. Ghibah atau Bergunjing
Ghibah adalah membicarkaan keburukan, kejelekan atau kesalahan seseorang saat orang yang dibicarakannya itu tidak ada.
Orang yang berbuat ghibah memiliki kecenderungan untuk menyalah-nyalahkan orang lain itu. Bentuk kejelekan atau keburukan yang dibicarakan bisa meliputi berbagai hal. Seperti akhlak, fisik, keturunan, perbuatan, perkataan, agama, atau hal lain yang dibenci oleh orang yang membicarakan.
Sekalipun yang dibicarakannya benar, itu termasuk perbuatan ghibah. Dalam kitab Sunan Abu Daud dan Sunan Turmudzi, terdapat riwayat dari Aisyah RA yang mengisahkan tentang apa yang dilakukan oleh Aisyah itu sendiri.
Aisyah berkata kepada Nabi Muhammad SAW, "Cukuplah engkau dari Shafiyyah, begini dan begini." Salah seorang perawi menafsirkan bahwa yang dimaksudnya adalah Shafiyyah, yakni wanita yang pendek. Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh engkau telah mengucapkan kalimat, yang jika dicampurkan ke air laut, maka (kalimat itu) akan mengotorinya."
Aisyah berkata, "Aku membicarakan kepada beliau tentang seseorang. Kemudian beliau SAW bersabda, 'Aku tidak suka bila (engkau) membicarakan seseorang.' Lalu aku diganjar dengan dosa demikian dan demikian."
Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW telah berpesan tentang persaudaraan antara umat Muslim, tapi bisa dirusak oleh perbuatan-perbuatan saling menghina. Nabi SAW bersabda:
"Orang Muslim adalah saudara Muslim yang lain. Dia tidak boleh mengkhianatinya, mendustainya, dan menghinanya. Kehormatan, harta benda, dan darah antara seorang Muslim dengan Muslim yang lain itu diharamkan. Takwa letaknya di sini. Cukuplah kejahatan bagi seseorang bila ia menghina saudaranya yang Muslim." (HR Turmudzi)
2. Namimah atau Bergosip
Kedua adalah bergosip atau namimah. Gosip merupakan percakapan atau pembicaraan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang. Biasanya satu orang mengatakan suatu hal yang dibencinya atau informasi yang diperoleh dari orang lain. Dalam gosip, seseorang bisa saja membocorkan rahasia.
Dampak dari gosip adalah rusaknya hubungan sosial, baik antartetangga, antarkerabat atau lainnya. Karena itu, Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan soal bahaya gosip. Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, Rasulullah SAW bersabda:
"Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al-'Adhu? Itu adalah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia." (HR Muslim)
Memang, ada beberapa perbuatan buruk yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Perbuatan ini mungkin sering terdengar, atau mungkin juga perbuatan tersebut sering kita lakukan.
Perbuatan yang dimaksud adalah ghibah dan gosip (namimah) itulah, yang harus dihinari.
Wallahu a'lam bisshawab. Semoga bermanfaat.