Dua Wakil Indonesia Lolos Semifinal Australian Open 2022
Empat wakil Indonesia telah menyelesaikan pertandingan pada babak perempat final Australian Open 2022, Jumat, 18 November 2022.
Dari empat wakil Indonesia yang bertanding di Quay Centre, Sydney, Australia, ada dua wakil Merah Putih yang lolos ke semifinal.
Pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi wakil Indonesia pertama yang lolos ke semifinal Australian Open 2022.
Dejan/Gloria memastikan tiket semifinal setelah mengalahkan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang), melalui rubber game. Selanjutnya tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menyusul langkah Dejan/Gloria.
Gregoria melaju ke semifinal setelah juga menyingkirkan wakil Jepang, Saena Nawakami, dalam rubber game. Melalui hasil ini, Gregoria menambah keunggulan rekor pertemuan atas Nawakami menjadi 3-1.
Selain lolos ke semifinal, Gregoria juga memastikan diri lolos ke turnamen tutup tahun, BWF World Tour Finals 2022, 14-18 Desember mendatang di Guangzhou, China. Namun, hasil ini tidak diikuti dua wakil Merah Putih lainnya.
Adnan Maulana/Nita Violina Marwah harus mengubur impian lolos ke semifinal setelah enyerah dari Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) dengan skor telak dalam dua gim langsung.
"Permainan kami tidak keluar sama sekali. Dari awal terus tertekan. Pola permainan kami benar-benar tak berkembang. Ini yang membuat kami kalah," kata Adnan dilansir laman resmi PBSI.
"Permainan kami sama sekali tidak berkembang. Permainannya jelek. Selama berlangsung, kami terus ditekan. Juga banyak melakukan kesalahan sendiri," aku Nita.
Menurut Adnan, pasangan asal Negeri Tirai Bambu itu memang tampil lebih baik. Dari kacamatanya, Huang Dong Ping memiliki pertahanan kuat. Beberapa kali diserang tidak tembus. Apalagi, karakter shuttlecock yang digunakan termasuk berat.
"Sementara pemain putra, serangannya tajam karena punya postur tinggi. Pertahanannya juga lebih rapat. Kalau kami salah buang, pasti langsung disergap. Itu yang terjadi dalam pertandingan tadi," kata Adnan.
Adnan melanjutkan, dalam pertandingan tadi seharusnya bersama Nita, dia bisa tampil lebih baik lagi. "Harusnya kami lebih berani lagi. Cuma kami tidak diberi angin. Sudah mencari segala cara, tetapi lawan nggak mati-mati," kata Adnan.
Meski gagal melaju ke semifinal ajang BWF World Tour Super 300 ini, menurut Adnan, setelah mengikuti tiga turnamen, yaitu Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters Super 100 di Malang, serta Australia Open, ada hal positif yang didapat.
"Paling tidak, komunikasi kami kini lebih lancar dan ada kemajuan. Selain itu, saling pengertian juga makin baik. Kami bisa bicara dan saling mengingatkan di lapangan," ujar Nita.
Advertisement