Dua Toko Milik Satu Keluarga di Jember Dibobol Maling yang Sama
Dua toko milik warga yang masih ada ikatan keluarga di Jember dibobol maling. Korban memastikan maling yang beraksi di Desa Silo, Kecamatan Sempolan dan Desa Lembengan, Kecamatan Ledokombo itu merupakan orang yang sama.
Ahmad Hosni, putra dari korban bernama Moh Santoso mengatakan, aksi pencurian yang terjadi di Desa Silo terjadi pada pertengahan tahun 2023 lalu. Aksi tersebut berhasil terekam kamera CCTV yang ada di toko tersebut.
Saat melancarkan aksinya, pelaku yang berjumlah dua orang itu datang ke lokasi mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter pada dini hari. Toko yang dalam kondisi sepi itu berhasil dibobol.
Pelaku terlihat mengambil sejumlah barang yang ada di dalam toko, seperti rokok, tabung gas, sembako, dan sejumlah uang.
Atas kejadian itu, korban sudah melapor ke Polsek Sempolan. Polisi sudah melakukan serangkaian penyelidikan, salah satunya mengecek video rekaman kamera CCTV.
Dalam video tersebut, polisi kesulitan mengidentifikasi wajah pelaku. Polisi hanya berhasil mengidentifikasi nomor polisi kendaraan yang digunakan pelaku.
Hanya saja, setelah dicek nomor polisi kendaraan tersebut palsu. Pelaku sengaja mengganti dengan pelat nomor kendaraan lain.
“Dari gambar yang didapat nomor pelat kendaraan pelaku terlihat jelas. Tetapi setelah dicek, diketahui pelat nomor yang melekat di motor Jupiter merupakan pelat nomor sepeda motor Honda Supra,” kata Hosni, Jumat, 05 Januari 2024.
Sampai saat ini kedua pelaku masih bebas berkeliaran. Bahkan, mereka melancarkan aksi lanjutan.
Pada tanggal 28 Desember 2023 lalu, kedua pelaku membobol toko milik Moh Santoso yang terletak di pinggir jalan Desa Lembengan, Kecamatan Ledokombo.
Mirip dengan aksi sebelumnya, kedua pelaku tiba di lokasi mengendarai sepeda motor Jupiter. Satu pelaku yang memakai helm dan berpakaian jaket terlihat berusaha membobol pintu depan toko.
Tak sampai satu menit, pelaku berhasil membuka paksa pintu toko. Terlihat satu pelaku lainnya mendekat sambil mengendarai sepeda motor.
Sepeda motor yang dilengkapi tempat barang di bagian belakang itu diparkir tepat di depan pintu. Pelaku yang mengendarai motor terlihat duduk di tempat duduk depan pintu toko. Sesekali melihat situasi di sekitar.
Sementara satu pelaku lainnya masuk ke dalam toko mengambil sejumlah barang. Korban mencatat pelaku mencuri beras kemasan 25 Kg dan 5 Kg, uang, dan rokok.
Tak hanya itu, pelaku juga mencuri seekor Burung Murai dan sangkarnya yang diletakkan di depan toko.
Kedua pelaku dengan leluasa beraksi karena memang toko dalam kondisi sepi. Pelaku yang sadar aksinya terekam kamera CCTV langsung mendekati kamera CCTV.
Pelaku merusak kamera CCTV itu. Korban mencatat ada kamera CCTV yang berhasil dirusak, bahkan monitor kamera CCTV yang berada di dalam toko juga dicuri.
Setelah merusak tiga kamera pengintai, pelaku merasa sudah aman. Padahal masih ada satu kamera lainnya yang masih aman.
Atas kejadian itu korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 12 juta. Aksi pencurian yang kedua kalinya itu juga sudah dilaporkan ke polisi.
Curiga ada orang dalam
Hosni curiga aksi pembobolan toko yang terjadi di Silo dan Desa Lembengan ada keterlibatan orang dalam, yakni orang yang sudah mengenal korban. Sebab, Hosni tidak yakin aksi pencurian di dua lokasi yang jaraknya cukup jauh itu dilakukan secara kebetulan.
“Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan, TKP yang di Silo milik anak dari ibu tiri saya. Kalau di Lembengan punya bapak sendiri. Saya curiga ada orang dalam yang memberikan petunjuk kepada pelaku,” pungkasnya.