Dua Tahun Terakhir, Tren Angka Kemiskinan di Bondowoso Menurun
Angka kemiskinan di Bondowoso Jawa Timur menurun dalam dua tahun terakhir. Pada 2021, angka kemiskinan mencapai 14, 74 persen, turun menjadi 13,47 persen pada 2022.
Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah mengatakan, penurunan angka kemiskinan dalam dua tahun terakhir pada 2021 dan 2022, itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso.
"Angka kemiskinan pada 2021 adalah 14,74 persen atau 115 ribu lebih jiwa turun menjadi 13,47 persen atau 105 ribu lebih jiwa pada 2022. Saya berharap angka kemiskinan turun lagi pada tahun ini (2023,red)," kata Anis - sapaan Anisatul Hamidah- dikonfirmasi Minggu, 1 Oktober 2023.
Penurunan angka kemiskinan tersebut, ungkap Anis, didukung banyak faktor. Salah satunya adalah validasi data masyarakat miskin dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab terkait lebih akurat dan riil.
"Saya berharap semua OPD Pemkab yang memiliki tugas dan fungsi mendata masyarakat miskin, bisa memaksimalkan perannya berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di Bondowoso pada 2023," ungkapnya.
Plh Sekda Bondowoso, Haeriyah Yulianti menjelaskan, harus ada sinkronisasi validasi data masyarakat miskin di Bondowoso dari sejumlah OPD terkait. Katena, validasi dan akurasi data masyarakat miskin berdampak pada angka kemiskinan di Bondowoso.
"Sebaliknya, jika tidak ada sinkronisasi data masyarakat miskin yang valid, akurat, dan riil dari OPD terkait, bisa berdampak buruk pada keberhasilan Pemkab Bondowoso menurunkan angka kemiskinan dan program pembangunan lainnya," jelas Haeriyah, Minggu 1 Oktober 2023.
Karena itu, ia menyampaikan terima kasih pada BPS yang berkontribusi memberikan data angka kemiskinan di Bondowoso menurun dalam dua tahun terakhir. Data angka kemiskinan tersebut, menurutnya, memiliki peran penting bagi Pemkab Bondowoso dalam melahirkan kebijakan dan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bondowoso.
"Jadi, kolaborasi antara Pemkab Bondowoso dengan BPS sangat penting dan dibutuhkan dalam menyajikan data kependudukan Bondowoso yang valid, akurat, dan riil. Sehingga, tidak ada lagi warga meninggal dunia masih tercatat di data masyarakat miskin," tandas perempuan yang juga Asisten I Bondowoso.
Advertisement