Dua Rudal Balistik Korea Utara Diluncurkan, Tiga Aksi Sebulan
Korea Utara menembakkan dua proyektil ke timur pada Jumat 14 Januari 2022 diduga sebagai rudal balistik jarak pendek. Menurut militer Korea Selatan, hal itu menjadi peluncuran ketiga Pyongyang dalam 10 hari.
Korea Utara sebelumnya mengkritik Amerika Serikat karena memperluas sanksi pada negaranya setelah peluncuran baru-baru ini yang diklaim Pyongyang sebagai rudal hipersonik, dan mengancam "reaksi yang lebih kuat dan pasti."
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan Korea Utara menembakkan setidaknya satu rudal balistik yang dinilai telah mendarat di perairan di dekat pantai timur negara itu dan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang di Laut Jepang, seperti dikutip dari Kyodo News, Sabtu 15 Januari 2022.
Sementara itu, Amerika Serikat mengutuk peluncuran rudal terbaru Korea Utara di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara setelah beberapa tes rudal dari utara selama seminggu terakhir.
Langgar Resolusi DK-PBB
"Amerika Serikat mengutuk peluncuran rudal balistik DPRK. Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK dan komunitas internasional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, merujuk Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea.
"Kami tetap berkomitmen melakukan pendekatan diplomatik ke DPRK dan menyerukan mereka untuk terlibat dalam dialog. Komitmen kami terhadap pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat," tambah pejabat itu, seperti dikutip dari Yonhap News Agency, Sabtu.
AS Sebelumnya mengusulkan sanksi tambahan Dewan Keamanan PBB kepada Korea Utara atas dua tes rudal hipersonik.
Advertisement