Risma Pamer Taman Surya yang Bisa Diakses Tuna Netra
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar welcome dinner bagi peserta United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) di Taman Surya atau halaman Balai Kota Surabaya.
Setibanya di balai kota, rombongan delegasi disambut tarian Reog dan Dadak Merak. Sekretaris jenderal UCLG Bernardia Irawati, beserta jajarannya dan beberapa kepada daerah lain juga hadir dalam acara itu, Kamis, 13 September 2018, malam.
Saat berada di Taman Surya, Risma menjelaskan pada para delegasi bahwa taman yang ada di balai kota ini kini bisa dinikmati juga oleh kaum tuna netra.
“Saya menciptakan taman agar bisa dinikmati oleh penyandang tuna netra,” kata dia disambut tepuk tangan meriah dari tamu undangan.
Pada kesempatan itu, Risma pun meluncurkan revitalisasi ruang publik hasil kerjasama Pemkot Surabaya dan UN Habitat. Menurutnya, dua ruang publik sudah jadi dan sangat bermanfaat bagi masyarakat, sedangkan satunya masih dalam pengerjaan. “Mudah mudahan tahun depan sudah selesai," kata dia.
Di sela-sela launching, Risma juga memberikan kenang-kenangan berupa 6 lukisan wajah para petinggi UCLG hasil karya anak-anak berkebutuhan khusus.
Bernardia Irawati selaku Sekretaris Jenderal UCLG menuturkan, Surabaya adalah kota yang sangat bagus dan terus maju dari segala bidang dari tahun ke tahun.
"Saya senang bisa berkolaborasi dengan Surabaya karena terus melakukan transformasi kota yang sangat baik. Terima kasih sudah menginsiprasi,” kata dia.
Pada kesempatan itu, para delegasi juga dijamu dengan berbagai makanan khas Kota Surabaya, di antaranya soto ayam, sate ayam dan kelopo, rawon, bakso hitam, gado gado, nasi kuning, nasi kebuli, semanggi, kikil lontong dan minuman produk UKM surabaya.
Delegasi asal Nepal, Ashok Kumar Byanju Shrestha mengaku senang dan sangat menikmati sajian makanan sate kelopo dan sate ayam. “Sungguh ini enak sekali,” katanya.
Acara UCLG Aspac ini akan digelar selama tiga hari, yaitu dari 13-15 September 2018. Melalui acara ini, Surabaya ingin menunjukkan kepada kota maupun negara lain bahwa Kota Pahlawan tidak hanya maju dari segi tata kelola kota dan infrastruktur, tetapi juga dijadikan sebagai daya tarik pariwisata melalui pertunjukan seni. (frd)