Dua Remaja Palestina Tewas Ditembak Militer Israel
Bentrokan antara kedua negara Palestina dan Israel masih belum berakhir. Kali ini dalam kejadian Kamis 11 Januari 2018 kemarin, sebanyak dua remaja Palestina harus merenggang nyawa dalam bentrokan dengan militer Israel.
"Dua remaja tewas akibat bentrok dengan militer Israel, di perbatasan wilayah. Karena mereka mencoba mempertahankan Yerusalem," kata pejabat Palestina, seiring ketegangan atas deklarasi Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan serangan senjata mematikan.
Amir Abu Musaid (16) ditembak di bagian dada di dekat pagar perbatasan di sebelah timur kamp Al-Bureij di Gaza tengah. Dalam keterangan yang diterima, pemuda itu tewas setelah melakukan demonstrasi menentang pengakuan kontroversial Trump.
Sementara, tentara Israel mengatakan puluhan warga Palestina terlibat dalam kerusuhan di sepanjang perbatasan, melempar batu dan membakar ban. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa dua warga Palestina lainnya terluka dalam bentrokan itu.
Tentara Israel mengatakan pihaknya menembak tiga orang yang membahayakan pasukannya. "Itu merupakan wujud pembelaan diri kami, jadi siapa membahayakan pasukan kami akan kami tembak," ujar salah satu tentara Israel.
Kemudian satu remaja lainnya ditembak di kepala dalam bentrokan di dekat Kota Nablus di wilayah pendudukan Tepi Barat. Anggota keluarga mengidentifikasinya sebagai Ali Omar Qino, berusia 16 tahun. Tentara Israel belum memberikan keterangan mengenai kejadian kedua itu.
Insiden tersebut terjadi saat pasukan Israel terus memeriksa daerah sekitar Nablus setelah rabi Israel Raziel Shevah ditembak mati di dekat kota itu pada Selasa oleh penyerang yang tidak dikenal. (hrs/ap)