Dua Profesor Spanyol Jual Obat Kanker Palsu
Madrid: Dua profesor universitas Spanyol dan tiga tersangka lain dituntut atas dugaan penjualan obat kanker “palsu” yang telah meraup lebih dari 600.000 euro (sekitar Rp 8,46 miliar), kata polisi pada Selasa (11/04).
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan ada “belasan pengaduan dari korban yang membeli zat ini” – sebuah produk yang tidak memiliki “efek menyembuhkan.”
Salah satu korban “membayar lebih dari 25.600 euro (sekitar Rp 361,1 juta) untuk mengobati putrinya,” tambah mereka.
Salah satu tersangka yang ditahan pekan lalu adalah dua orang profresor dari University of the Balearic Islands (UIB), kata juru bicara kepolisian di Palma de Majorca kepada AFP, tanpa mengungkap identitas mereka atau menjelaskan mata kuliah atau riset apa yang mereka pegang.
Tiga tersangka lainnya mencakup dua orang yang bekerja di departemen riset sebuah yayasan, tambahnya.
Mereka dituntut dengan tuduhan penipuan dan dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Mereka dituduh telah mempromosikan obat antikanker mereka dengan iklan di jejaring sosial, “memanfaatkan pengakuan akademis dan profesional yang dihasilkan dari pesan yang mereka unggah.”
Namun, obat itu hanyalah “plasebo” tanpa izin penjualan, kata polisi.(afp)