Dua Pos Perlintasan KA Diresmikan, Satu Pos Tunggu Penjaga
Satu per satu perlintasan sebidang kereta api (KA) di Kota Probolinggo dilengkapi pos jaga dan palang pintu perlintasan. Selama 2023 hingga awal Maret 2024 ini, Pemkot Probolinggo telah membangun tiga pos jaga dan palang pintu perlintasan.
“Kita sudah bangun tiga pos jaga dan palang pintu perlintasan KA. Mudah-mudahan ke depan ada tambahan lagi, baik itu menggunakan anggaran sendiri dari pemkot maupun dari provinsi dan pusat,” ujar Pj Walikota Probolinggo, Nurkholis saat meresmikan pos jaga dan palang pintu Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 190 di Jalan Flamboyan Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Senin, 4 Maret 2024.
Dari tiga pos tersebut, dua telah diresmikan. Sedangkan satu pos lainnya dalam tahap kesiapan petugas jaga.
Selama ini Pemkot Probolinggo telah mengajukan anggaran pembangunan pos jaga dan palang pintu. Selanjutnya pemerintah pusat akan menyurvei, apakah pos itu layak dibangun atau tidak.
Pj Walikota menambahkan, pembangunan pos perlintasan KA merupakan wujud perhatian pemkot. Sebab hampir semua perlintasan KA menjadi tanggung jawab pemkot. “Jangan sampai kita susah-susah membuatkan palang pintu, ternyata masih ada yang menerobos,” katanya.
Terkait pembangunan pos perlintasan KA, mendapat apresiasi dari warga sekitar. Termasuk perlintasan KA di Jalan Flamboyan.
“Saya sejak kecil tinggal di Jalan Flamboyan, syukurlah sekarang sudah ada pos perlintasan KA jadi saat melintas tidak waswas lagi,” kata Imam Sudarto, warga Jalan Flamboyan.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Probolinggo, Agus Efendi mengatakan, anggaran pembangunan tiga pos jaga dan palang pintu perlintasan sebidang kereta api itu menggunakan APBD Kota Probolinggo.
“Biayanya sekitar 60 juta untuk pos jaga. Untuk palang pintu sekitar 200 juta, itu satu unit. Setiap pos dijaga empat orang petugas yang telah terlatih,” katanya.
“Kenapa yang di jalan Flamboyan diresmikan, karena petugasnya yang magang telah siap. Masih ada satu lagi yang belum diresmikan, menunggu kesiapan petugas jaganya,” bebernya.
Agus menambahkan, Pemkot Probolinggo masih akan menambah dua pos lagi yakni, di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih. Kedua pos itu diajukan rekomendasi ke pemerintah pusat untuk dibangun pada pertengahan April 2024 dan tahun 2025 mendatang.
Ajukan 17 Rekom Pos
Sementara itu “tetangga” Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo yang wilayahnya lebih panjang dilintasi kereta api telah mengajukan 17 rekomendasi pos jaga dan perlintasan kereta api. Sebelumnya, pada 2023 lalu, Pemkab Probolinggo telah menyelesaikan empat pos perlintasan kereta api di wilayahnya dan telah difungsikan. Sisi lain, masih banyak perlintasan kereta api yang belum dilengkapi pos penjaga.
Empat pos perlintasan yang dibangun itu tersebar di dua kecamatan. Di antaranya, di jalur perlintasan langsung (JPL) 18, JPL 17, dan JPL 12A di Kecamatan Leces. Serta, JPL 178 di Kecamatan Sumberasih. Setiap hari pos ini akan dijaga secara bergantian dengan tiga shift.
Kepala Bidang Pengembangan Keselamatan Transportasi Dishub Kabupaten Probolinggo, Errie Kurniawan mengatakan, jumlah perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kabupaten Probolinggo cukup banyak. Bahkan, Dishub mengusulkan rekomendasi agar dilengkapi pos untuk 17 perlintasan.
Usulan dari Dishub Kabupaten Probolinggo akan dikaji oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Setelah rekomendasi didapatkan, Dishub bisa mengajukan pembangunannya melalui APBD Pemkab Probolinggo atau Pemprov Jawa Timur.
Sebenarnya terdapat puluhan perlintasan KA yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Yakni, sembilan titik di Kecamatan Tongas, delapan titik di Kecamatan Sumberasih, 16 titik di Kecamatan Leces, dan 14 titik di Kecamatan Tegalsiwalan.